Parlemen Dunia Perlu Pastikan Perdagangan Pangan Terbuka
- Antara
Sementara dalam sesi ketiga sidang P20 bertema "Parlemen Efektif, Demokrasi Vibrant", Puan menyoroti persoalan tren penurunan kualitas demokrasi pada beberapa tahun terakhir akibat kemunculan pandemi COVID-19.
"Pembatasan pergerakan manusia sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dan kewajiban vaksinasi dianggap bertentangan dengan hak asasi manusia karena bersifat memaksa dan menghalangi kebebasan bergerak individu," jelas Puan.
Selain itu, tambah dia, pandemi juga dinilai oleh sebagian pihak menghambat pelaksanaan fungsi-fungsi legislatif sehingga kinerja parlemen terganggu. Hal itu dapat dilihat dari intensitas komunikasi dan interaksi antara anggota parlemen dan masyarakat yang terhambat akibat pandemi.
Dengan demikian, Puan menyampaikan bahwa penurunan demokrasi tidak boleh dibiarkan terus terjadi. Ia menilai negara-negara dunia harus menghadirkan demokrasi yang lebih kuat, dinamis, dan pelaksanaan tugas parlemen yang lebih efektif.
Di samping itu, lanjut dia, parlemen pun dituntut memperkuat demokrasi pascapandemi dengan memastikan bahwa demokrasi menjamin kebebasan, hak asasi manusia, pemerintahan yang baik, serta mendukung tercapainya kesejahteraan.
Puan berharap diskusi dalam sesi ketiga ini dapat membuat parlemen dunia lebih menjaga dan memperkuat demokrasi di tengah berbagai tantangan global dan tren penurunan kualitas demokrasi yang tengah terjadi.
Adapun pimpinan parlemen yang menjadi pembicara di sesi ketiga Sidang P20 ini adalah Om Birla dari India, Milton Dick dari Australia, Mustafa Sentop dari Turki, dan Chuan Leekpai dari Thailand.(ant/chm)
Load more