Jakarta - Anggota Fraksi PDIP Johan Budi mengungkap ada Dewan Kolonel sebagai loyalis Puan Maharani di DPR RI. Sebanyak 12 orang dari fraksi PDIP bergabung dalam pasukan itu.

Tujuan dibentuknya Dewan Kolonel Puan Maharani, yakni sebagai tim khusus untuk menyukseskan Puan di Pilpres 2024.

Sehingga, ketika Puan ditunjuk oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, tim itu telah siap.

Johan mengakui bahwa ia adalah penggagas tim khusus itu dan diberi nama Dewan Kolonel.

"Jadi gini, di fraksi PDIP itu, waktu itu saya lupa 2-3 bulan yang lalu lah. 'Gimana nih kita yang mendukung Mbak Puan, gimana kalau kita bikin tim?'. Tim yang ikut membantu Mbak Puan untuk jadi capres. Ini nggak ada kaitannya sama DPP lho ya. Tapi kami di fraksi ada sekelompok orang ingin menjadi timnya Mbak Puan untuk persiapan Pilpres itu," jelas Johan saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/9/2022).

Anggota Komisi III DPR itu menceritakan anggota Dewan Kolonel mulanya hanya berjumlah 6 orang.

Namun, berkembang hingga 12 orang. Johan lantas menyebutkan 6 orang pertama itu.

"Trimedya, Pak Hendrawan, Masinton, pokoknya ada 6. Mbak Agustin. Jadi awal itu cuma 6 orang. Termasuk saya. Kan saya yang ngusulin," tuturnya.

Mengetahui jumlah anggota yang kian bertambah, ia mengaku langsung melaporkan kehadiran Dewan Kolonel itu kepada Puan. Puan pun ikut menyetujui inisiasi Johan itu.

"Berkembang anggotanya. Terus dilaporkan ke Mbak Puan. Mbak Puan setuju," imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Anggota DPR RI Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan tidak menampik soal kelahiran Dewan Kolonel di DPR.

Anggota Komisi III DPR itu kemudian menyebutkan satu per satu anggota DPR Fraksi PDIP yang menjadi bagian Dewan Kolonel.

Berikut daftar anggotanya:

1. Johan Budi

2. Trimedya Panjaitan

3. Dede Indra Permana

4. Junimart Girsang

5. Lasarus

6. Riezky Aprilia

7. Adi Satriyo Sulistyo

8. Dony Maryadi Oekon

9. My Esti Wijayati

10. Abidin Fikri

11. Agustin Wilujeng

12. Hendrawan Supratikno

"Koordinator saya. Jenderal cuma dua, jenderal Bambang Wuryanto (Pacul) dan jenderal Utut Adianto," tutup Trimedya. (saa/nsi)