Pada akhirnya, Soimah mengerti apa yang telah diceritakan oleh putranya tersebut. Kini anaknya meninggal diduga akibat oleh tidak kekerasan yang dilakukan santri senior.
“Dengan meninggalnya almarhum, saya baru mengerti bahwa celotehan itu adalah untuk memperbaiki sistem di Pondok. Supaya tidak terjadi lagi tindak kekerasan di lembaga pendidikan manapun dengan pengalihan pengasuhan dan pengawasan kepada senioritas,” tutur ibunda Almarhum Albar Mahdi.
Pada pemberitaan sebelumnya, pimpinan Ponpes Gontor telah berkunjung ke Palembang untuk melakukan Ziarah ke makam Almarhum sekaligus Takziah langsung ke rumah duka.
Soimah menyambut baik kehadiran para pimpinan Ponpes tersebut. Dirinya juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan para pimpinan Ponpes datang ke Palembang.
Ia memaknai kunjungan yang dilakukan oleh Pimpinan Ponpes Gontor bersama rombongan bertujuan untuk menghibur dan menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga.
“Saya tahu kunjungan dari pimpinan Ponpes bersama rombongan adalah untuk menghibur kami pihak keluarga. Agar kami bersabar dalam menghadapi cobaan yang sedang kami alami,” tuturnya.
Namun, permasalahan ini sudah masuk ke ranah hukum, maka pihak keluarga akan tetap melanjutkan prosesnya demi keadilan terhadap anaknya.
“Kami tetap melanjutkan proses hukum ini untuk menuntut keadilan yang sesungguhnya, untuk anak saya Albar Mahdi,” katanya.
“Begitu pun kepada pihak-pihak yang terlibat mencoba menghilangkan bukti-bukti, menutup-nutupi atas peristiwa penganiayaan terhadap anak saya sehingga anak saya harus menjalani autopsi,” lanjut Soimah menyesalkan awalnya kasus kematian Albar Mahdi tidak terbuka.
Polisi temukan luka memar akibat benda tumpul di jasad Albar Mahdi santri Pondok Modern Darussalam Gontor 1.
Hasil autopsi sementara santri Gontor 1 itu diungkap Polres Ponorogo, Kamis (8/9/2022).
Load more