Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap parlemen Indonesia dan Uzbekistan mempererat kerja sama dalam rangka peningkatan kapasitas kepemimpinan perempuan dan mempromosikan kesetaraan gender.
"Kerja sama tersebut untuk mendorong perempuan terlibat dalam bidang politik dan pembuatan kebijakan. Sebagai sesama ketua parlemen wanita, saya mengapresiasi kepemimpinan Yang Mulia pada Women's Speaker Summit ini," kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Puan mengatakan hal itu dalam acara pertemuan bilateral dengan Ketua Senat Parlemen Uzbekistan Tanzila Narbaeva, Jumat (9/9). Pertemuan tersebut digelar di sela-sela acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para ketua parlemen perempuan dunia atau The 14th Women Speakers Summit Inter-Parliamentary Union (IPU).
Kesetaraan gender, lanjut Puan, merupakan isu utama yang selalu diperjuangkannya di Indonesia dan di tingkat global. Oleh karena itu, dia mengaku tertarik untuk berpartisipasi pada acara The 14th Women Speakers Summit Inter-Parliamentary Unio.
Dalam pertemuan tersebut, Puan juga menyampaikan kepada Tanzila bahwa dia gembira bisa mengunjungi Uzbekistan dan menilai negara tersebut memiliki nilai historis.
Nilai historis tersebut yaitu saat kakeknya, Presiden pertama RI Soekarno, mengunjungi Uzbekistan pada 1956 dan meminta Pemerintah Uni Sovyet menemukan dan memugar makam Imam Al-Bhukari.
"Jadi kunjungan saya ke Uzbekistan merupakan napak tilas. Eratnya hubungan kedua negara dapat terlihat dari banyaknya masyarakat Uzbekistan yang mengenal Bung Karno," jelasnya.
Load more