Pada hari pertama pemeriksaan sebagai tersangka, Putri Candrawathi masuk lewat lobby utama gedung yang hanya digunakan para perwira tinggi apabila hendak masuk ke gedung. Saat bersamaan, kuasa hukumnya masuk lewat pintu belakang gedung yang sudah ditunggu oleh media.
Saat pulang juga, Putri Candrawathi keluar terpisah dengan pengacaranya. Kejar-kejaran kendaraan pun terjadi. Pola yang sama juga digunakan Putri Candrawathi pada pemeriksaan kedua. Dia berhasil mengelabui media lagi karena tidak terpantau saat memasuki gedung Bareskrim Mabes Polri. Yang terpantau media hanyalah pengacaranya saja.
Terkait hal ini, Arman mengatakan kliennya keluar dari pintu samping yang jarang diakses oleh umum, kecuali penyidik. Dia beralasan Putri Candrawathi tidak menghindar dari wartawan, tapi wartawan yang tidak siaga saat kliennya sedang keluar. "Bukan menghindar, tadi lewat samping saya antar ke situ. Kalian [wartawan] saja lagi tidur," pungkasnya.
Kak Seto Temui Ferdy Sambo Meminta Izin Melindungi Anak-Anaknya
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengimbau kepada penyidik tim khusus (timsus) agar menjauhkan kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J dengan anak-anak tersangka, Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Pria yang akrab disapa dengan panggilan Kak Seto itu mengatakan bahwa anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kini membutuhkan perlindungan setelah orang tuanya ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami menekankan prinsip perlindungan anak ini nondiskriminasi. Jadi, mohon dipisahkan dari kasus orang tuanya karena anak ini dalam situasi membutuhkan perlindungan," ungkap Kak Seto di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/8/2022).
Kak Seto menjelaskan pihaknya sudah mempersiapkan tim psikolog khusus jika diperlukan untuk pendampingan kepada anak-anak tersebut. Selain itu, dia menekankan LPAI juga akan melakukan hal yang sama kepada anak-anak lainnya, bukan khusus kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Load more