Kisah Pasukan G30S PKI dari Batalyon Jateng dan Jatim yang Membelot ke Jenderal Soeharto Karena Kelaparan
- Dok. Film Pengkhianatan G30S PKI
Perintah yang diterima Doel Arief adalah menangkap para jenderal hidup atau mati. Namun pada dini hari itu, rencana operasi kacau diluar perkiraan. Tokoh utama sasaran penculikan, Jenderal Nasution, rupanya berhasil lolos dari pengepungan.
Pada dini hari itu, Doel Arief dan pasukan Pasopatinya hanya bisa membawa Kapten Pierre Tendean sebagai tawanan dan juga menembak mati Brigadir Polisi Karel Satsuit Tubun dan putri bungsu Jenderal Nasution, Ade Irma Suryani.
Sementara itu di pusat komando operasi G30S PKI, para pimpinan operasi awalnya saling berpelukan, memberikan selamat satu sama lainnya atas suksesnya penculikan para jenderal Angkatan Darat.
Bayangan kemenangan dari rencana kudeta itu telah ada di depan mata. Situasi di pagi hari tanggal 1 Oktober 1965 itu, merupakan jam-jam genting yang sangat menentukan.
Tapi kemudian, dalam hitungan jam, situasi berubah dengan cepat, para "Perwira Berpikiran Maju" itu tercekat, saat mengetahui Jenderal Nasution berhasil lolos dan bersama Mayjen Soeharto mulai mempersiapkan serangan balik.
"Ketika masuk berita bahwa Nasution tidak kena dan melarikan diri, kelompok pimpinan menjadi terperanjat, kehilangan akal dan tidak berbuat apa-apa." jelas Brigjen Suparjo, dalam surat rahasianya yang Ia selundupkan ke penjara Laksamana Omar Dhani.
Suparjo, dalam catatan Victor M. Fic, sebagaimana disebutkan dalam dokumen rahasia yang dikirim ke penjara Omar Dhani, saat itu mengkritik tentang garis komando operasi yang tidak terencana dengan rapih.
Foto: Brigjen Suparjo (kiri) da Letkol Untung (Kanan) - Dok Wikipedia
Dalam surat pada Omar Dhani tersebut, Suparjo bahkan menyayangkan sistem komando operasi yang tidak terpusat. Menurutnya, karena G30S PKI adalah operasi militer, seharusnya puncak komando dipegang oleh Letkol Untung dari kalangan militer.
"Karena yang menonjol pada ketika itu adalah gerakan militer, maka sebaiknya komando pertempuran diserahkan saja kepada kawan Untung dan kawan Syam bertindak sebagai komisaris politik. Atau sebaliknya, kawan Syam memegang komando tunggal sepenuhnya." jelasnya.
Pasukan Lapar G30S PKI yang Membelot ke Soeharto
Load more