Animasi Pembunuhan Brigadir J Beda Versi dengan Pernyataan Kapolri Listyo Sigit saat Raker dengan Komisi III DPR
- Polri TV
Ferdy Sambo menyuruh Kuat Ma’ruf memanggil Brigadir J dan masuk kedalam rumah bersama Bripka Ricky.
Tanpa ada penjelasan lebih lanjut dalam video animasi tersebut, Ferdy Sambo berbicara keras pada Yosua.
"Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya," demikian keterangan yang tertera di video animasi.
Kemudian, Sambo berteriak ke Richard Eliezer, "Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak!"
Masih di menit yang sama, Richard lalu menembak Yosua sebanyak 3 atau 4 kali. Tembakan pertama mengenai dada kanan, tembakan kedua mengenai lengan dan tembus ke wajah, tidak digambarkan tembakan selanjutnya.
Lalu Yosua digambarkan tersungkur ke lantai di samping tangga depan gudang.
Tak berhenti di situ, meski Yosua sudah telungkup terkapar dengan kolam darah di sekeliling tubuhnya, Ferdy Sambo kembali menembaknya. Kali ini tepat ke arah belakang kepala korban. Setelah menembak Yosua, Sambo kemudian menembak ke arah tembok tangga dan lemari, total sebanyak 7 kali untuk merekayasa "tembak-menembak".
Dia kemudian naik ke lantai 2, menjemput istrinya yang menunggu di dalam kamar.
Sambo lalu keluar rumah. Sementara Ricky Rizal berada di dalam mobil mengantar Putri Candawathi pulang ke rumah pribadi.
Semua peristiwa itu digambarkan terjadi pada pukul 17.12 WIB.
Namun, video animasi yang dibuat dan disebarkan Mabes Polri itu berbeda dengan keterangan yang disampaikan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Rabu (24/8/2022) pekan lalu.
Dalam rapat tersebut, Kapolri mengungkapkan bahwa Bharada E mengaku melihat Brigadir J sudah terkapar bersimbah darah di hadapan Ferdy Sambo.
Richard Eliezer, kata Listyo Sigit, juga menyaksikan Sambo tengah memegang pistol di depan Brigadir J yang sudah terkapar di lantai.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat rapat kerja terkait pembunuhan Brigadir J dengan Komisi III DPR RI, Rabu (24/8/2022)
"Saudara Richard menyampaikan bahwa melihat almarhum Yosua terkapar bersimbah darah. Saudara FS (Ferdy Sambo) berdiri di depan dan memegang senjata lalu diserahkan kepada saudara Richard," kata Kapolri saat itu. (mg2/act)
Load more