Putri Candrawathi Pernah Memohon Pada Ibu Brigadir J "Ibu yang Melahirkan, Biarlah Aku yang Merawat" Kata Kamaruddin
- Kolase tvonenews.com
Jakarta - Pengusutan kasus kematian Brigadir J masih proses pengungkapan motif pembunuhan berencana, kini pengakuan Kamaruddin Simanjuntak bahwa Putri Candrawathi pernah memohon pada Ibu Brigadir J karena menganggap Brigadir J dan Reza Hutabarat seperti anaknya.
Pelaporan atas dugaan pelecehan yang ditujukan kepada mendiang Brigadir J telah dihentikan dan gugur karena tidak terbukti, pernyataan terbaru Kamaruddin Simanjuntak bahwa Putri Candrawathi pernah memohon pada Ibu Brigadir J karena menganggap Brigadir J dan Reza Hutabarat seperti anaknya.
Putri Candrawathi dan Brigadir Yoshua (ist)
Pengacara keluarga Brigadir J menjadi sosok paling banyak dibicarakan usai berhasil membuktikaan dugaan kejanggalan kematian, yang bermula dari beberapa luka tak wajar dari sekujur tubuh Brigadir J yang disampaikan dari keluarga, hingga melaporkan dugaan pembunuhan berencana itu ke Bareskrim Polri.
Kamaruddin Simanjuntak, hadir sebagai narasumber di Program Fakta tvOne, memperjuangkan nama baik kliennya yang dituduh melecehkan istri atasannya, Putri Candrwathi.
Tuduhan pelecehan yang awalnya tempat kejadian perkara di Jakarta rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, kini berpindah lagi atas pernyataan terbaru dari Ferdy Sambo bahwa ada kejadian yang melukai harkat dan martabat keluarga di Magelang.
Hingga motif pembunuhan berencana yang dilakukan oleh tersangka utama Irjen Ferdy Sambo, karena ada sebuah peristiwa di Magelang yang melukai harkat dan martabat keluarga, tetapi tak dijelaskan lebih rinci kejadian seperti apa.
Tapi Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya memberi petunjuk bahwa motif pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat hanya bisa didengar oleh orang dewasa karena sensitif.
Untuk membuktikan dan membantah dugaan pelecehan yang disebutkan kini berpindah di Magelang, Kamaruddin Simanjuntak, membeberkan isi chat WA (WhatsApp) Istri Irjen Ferdy Sambo sehari sebelum terjadinya peristiwa penembakan di rumah dinas jalan duren tiga.
Kamaruddin Simanjuntak menuturkan bahwa Brigadir Yoshua diancam pada tanggal 7 Juli 2022 hari kamis akan 'dihabisi' jika naik keatas.
Sementara Yoshua ditembak oleh Bharada E dan tewas mengenaskan pada tanggal 8 Juli yang ditemukan mayatnya di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pukul 17.00 WIB
Load more