Deolipa Yumara Kuasa Hukum Bharada E Ungkap Fakta-fakta Mengejutkan Soal Tekanan Atasan Penembakan Brigadir J: Ikuti Skenario
- tangkapan layar
"Dia (Bharada E) kemarin-kemarin yang ngikutin itu aja, tapi kemudian setelah dia sadar, mulai merenung, mulai percaya diri, mulai pasrah sama Tuhan. Dia berubah menjadi orang yang bisa berbicara bebas apa adanya."lanjutnya.
- Membeberkan dua poin bentuk kebohongan yang dilakukan oleh Bharada E karena adanya desakan maupun tekanan dari atasan.
"Salah satunya di sampaikan skenario tembak-menembak, Bharada E karena bela paksa ditembak oleh Almarhum Yosua, kemudian dia membalas. itu salah satunya, ternyata nggak begitu kejadiannya,"ucapnya.
"Yang kedua, Bharada E di bilang jago tembak, nggak begitu juga kejadiannya, jadi banyak hal yang nggak konsisten, kalau kejahatan ditutupi, makanya pasti akan ketahuan terbuka"jelasnya.
Selanjutnya, pihak pengacara Bharada E mengaku bahwa untuk beberapa poin lainnya soal menguraikan keterangan palsu dari kliennya.
Selebihnya wilayah urusan dari Penyidik untuk menyampaikan karena, pasti disampaikan di Pengadilan karena Pro Justitia.
- Bharada E merasa ditumbalkan menjadi dalang kasus kematian Brigadir J
Hal itu diungkap oleh Pengacara Bharada E ini yang baru saja ditunjuk oleh Bareskrim untuk mendampingi Bharada E yang saat ini telah ditetapkan menjadi tersangka,
"Sebelumnya dia merasa ditumbalkan, ketika kemarin baru sadar, 'kayaknya saya ditumbalkan' dijadikan kambing hitam,"ungkapnya.
- Rangkaian Pemeriksaan Bharada E dari Penyidik hingga Komnas HAM adalah tidak sesuai fakta yang terjadi
Dari rangkaian keterangan dari pemeriksaan yang dijalani oleh Bharada E dari Kepolisian, Tim Khusus (timsus) dan Komnas HAM semuanya keterangan palsu atau berbohong belaka karena atas dasar tekanan? hal itu dipertanyakan langsung oleh Presenter tvOne.
Kuasa Hukum Bharada E, menyampaikan bahwa saat itu kliennya berbohong dan menceritakan tidak sesuai fakta yang terjadi, semua dilakukan atas dasar tekanan dari atasan selama proses pemeriksaan.
"Pada waktu itu tentunya begitu, jadi bohong-bohong aja yang disampaikan, enggak sesuai fakta yang terjadi."jelasnya.
"Jadi gini, orang kalau berbohong, berbohong satu berbohong lagi berikutnya, untuk menutupi kebohongan, tutupin lagi kebohongan, sehingga hasilnya tidak konsisten namanya ilmu kebohongan."ucapnya.
"Jadi itu dilakukan oleh dia, tapi dia tidak sendirian, dia bersama-sama dengan yang terlibat berupaya melakukan kebohongan kebohongan yang ada."pungkasnya
Load more