Begini Tanggapan Pihak LPDP Terkait Penerima Beasiswa yang Tidak Pulang ke Indonesia Setelah Lulus
- Twitter/@LPDP_RI
Jakarta - Baru-baru ini viral sebuah cuitan di media sosial twitter yang menununjukan tangkapan layar percakapan tentang penerima beasisiwa Lembaga pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang tidak ingin kembali ke Indoneisa.
Tangkapan layar percakapan tersebut di bagkan oleh akun twitter bernama @VeritasArdentur cuitannya tentang penerima beasisiwa LPDP yang tidak ingin kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya ramai menjadi perbincangan.
Pada cuitannya @VeritasArdentur mengunggah sebuah percakapan tentang penerima beasiswa LPDP di United Kingdom (UK), yang tidak mau kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya untuk menikmati fasilitas di negara tersebut.
Bahkan mereka rela bekerja kasar untuk menghindari pajak di UK hal itu dilakukan demi menikmati salah satu fasilitas yang di berikan negara tersebut yakni sekolah gratis hingga tingkat SMA.
Pada unggahan tersebut dikatakan jika alasan penerima beasiswa tersebut enggan utuk pulang ke Indonesia adalah demi menyekolahkan anak mereka di UK.
Sebuah testimoni tentang para pengkhianat bangsa, penghisap uang pajak rakyat. pic.twitter.com/RbInFN32BF
— Fortis Est Veritas (@VeritasArdentur) July 28, 2022
Tanggapan pihak LPDP
Unggahan tersebur mendapat perhatian dari pihak LPDP melalui akun twitter @LPDP_RI, memberi tanggapan terkait penerima beasiswa yang tidak ingin pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya di luar negeri.
Pihak LPDP mengatakan jika mereka telah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal untuk menelusuri keberadaan para awardee (penerima beasiswa), hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran serupa.
"Guna meminimalkan terjadinya pelanggaran tidak kembali ke Indonesia setelah studi, LPDP telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk menelusuri keberadaan para Awardee," tulis @LPDP_RI pada cuitannya.
Dikatakan juga jika Alumni LPDP wajib berada di Indonesia selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal kelulusan penerima beasiswa berdasarkan dokumen resmi dari Perguruan tinggi tujuan.
"Alumni wajib berada di Indonesia selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah tanggal kelulusan penerima beasiswa berdasarkan dokumen kelulusan resmi dari Perguruan Tinggi Tujua," sambungnya.
Lalu dijelaskan jika pelanggar akan di jatuhi sanksi berupa surat peringatan terlebih dahulu, jika masih belum kembali dalam 30 hari kalender setelah di beri peringatan maka pelanggar diberikan sanksi berat.
Load more