Ijazah Tertahan 17 Tahun Akhirnya Lunas, Pramono Tutup Program Pemutihan 2025 untuk 2.753 Siswa
- dok. Pemprov DKI Jakarta
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menyampaikan bahwa tahap kelima merupakan puncak dari rangkaian panjang program pemutihan ijazah yang dilaksanakan secara bertahap sepanjang tahun.
“Pada tahap pertama, bantuan diberikan kepada 117 siswa, tahap kedua kepada 371 siswa, tahap ketiga kepada 820 siswa, tahap keempat gelombang pertama kepada 744 siswa dan gelombang kedua kepada 1.238 siswa, serta tahap kelima kepada 2.753 siswa,” ujar Nahdiana.
Ia menambahkan, keberlangsungan program ini tidak terlepas dari dukungan para mitra kolaborasi, khususnya dalam aspek pendanaan.
“Kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur atas arahan dan bimbingannya, serta kepada para kolaborator, khususnya Baznas DKI Jakarta, yang telah memberikan dukungan dalam pelaksanaan program ini,” tuturnya.
Manfaat program ini dirasakan langsung oleh warga. Nunung (54), warga Jakarta Utara, mengaku lega setelah ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP) putranya yang tertahan lebih dari tiga tahun akhirnya bisa ditebus melalui program pemutihan.
“Senang sekali, anak saya akhirnya bisa menerima ijazah SMP. Waktu itu saya tidak punya uang untuk menebus ijazah. Suami juga sudah tidak bekerja. Alhamdulillah, hari ini ijazahnya bisa diterima,” ucap Nunung.
Dengan ditutupnya tahap kelima, Pemprov DKI Jakarta menegaskan komitmennya menjadikan pemutihan ijazah sebagai instrumen keberlanjutan untuk mendorong pendidikan yang lebih adil dan inklusif bagi seluruh warga Jakarta. (agr/muu)
Load more