Bencana Mengguncang Indonesia, Menko PMK Ajak Rayakan Tahun Baru 2026 dengan Doa dan Solidaritas
- Abdul Gani Siregar/tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah mengajak masyarakat Indonesia mengubah cara merayakan pergantian Tahun Baru 2026.
Di tengah rentetan bencana besar yang melanda sejumlah wilayah, perayaan diminta dilakukan secara sederhana dan sarat kepedulian terhadap para korban.
Imbauan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2025).
“Kita juga mohon masyarakat. Kita kan sedang dalam masa prihatin karena saudara menghadapi bencana yang berat di Sumatera, dan juga sebagian Kalsel. Mohon masyarakat rayakan tahun baru dengan sederhana,” kata Pratikno.
Menurut Pratikno, suasana keprihatinan nasional seharusnya menjadi momentum memperkuat empati dan kebersamaan.
Ia menilai, perayaan tahun baru tidak harus diwujudkan lewat pesta besar atau kembang api, melainkan melalui doa dan aksi nyata membantu sesama.
“(Rayakan) dengan doa bersama, dengan mengumpulkan bantuan untuk saudara-saudara kita. Kita rayakan tahun baru dengan cara yang berbeda, dengan solidaritas bersama untuk membantu saudara-saudara kita,” ungkapnya.
Data pemerintah menunjukkan, dampak bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh akibat banjir bandang serta tanah longsor telah menyentuh 1.140 jiwa.
Sementara di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, banjir bandang merendam lebih dari 1.400 rumah warga.
Di saat yang sama, duka nasional juga datang dari sektor transportasi dan pariwisata.
Tenggelamnya KM Putri Sakinah di perairan Labuan Bajo menewaskan empat wisatawan asal Spanyol, termasuk pelatih Klub Sepakbola Valencia CF B, Martin Carreras.
Rentetan tragedi tersebut, menurut Pratikno, menjadi pengingat bahwa pergantian tahun kali ini perlu dimaknai dengan empati, doa, dan kepedulian kolektif, bukan semata euforia perayaan. (agr/muu)
Load more