Viral Bukaan Lahan di Gunung Slamet, ESDM Pastikan Tidak Ada Aktivitas Tambang
- Ist
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak ada aktivitas tambang di lereng Gunung Slamet, Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Hal ini menanggapi isu yang beredar di media sosial terkait aktivitas tambang di Gunung Slamet.
Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) ESDM Jeffri Huwae mengatakan, bukaan lahan tersebut merupakan aktivitas lama yang dilakukan pada periode 2017-2018 oleh PT Sejahtera Alam Energi (PT SAE).
Saat itu PT SAE masih berstatus sebagai pemegang Izin Pengusahaan Panas Bumi di wilayah Baturraden dan sekitarnya.
Jeffri mengatakan kondisi terkini kembali tertutup vegetasi. Hal ini berdasarkan citra satelit Sentinel-2 tanggal 30 Mei 2025 dan peninjauan lapangan oleh Ditjen Gakkum ESDM pada 13 Desember 2025.
"Kami juga tidak menemukan tanda-tanda potensi longsor pada bekas bukaan lahan sepanjang 3 km tersebut," kata Jeffri dalam keterangan tertulis, Selasa (23/12/2025).
Jeffri menjelaskan temuan awal berasal dari pengamatan citra Google Maps yang menunjukkan lahan terbuka sepanjang kurang lebih tiga kilometer pada ketinggian antara 1.300 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut.
Kondisi ini memicu kekhawatiran masyarakat dan dugaan adanya aktivitas ilegal di kawasan hutan lereng Gunung Slamet.
"Hasil penelusuran memastikan bahwa pembukaan lahan dilakukan untuk mendukung kegiatan eksplorasi panas bumi, termasuk pembangunan jalan akses rig, kolam penampungan air pemboran, serta tiga sumur eksplorasi," jelas Jeffri.
Pembangunan infrastruktur itu sendiri dilaksanakan dengan memperhatikan kaidah keteknikan, melalui penataan jalan secara teratur, penerapan sistem terasering, serta penggunaan dinding penahan tanah (retaining wall) guna meminimalkan risiko longsor, dengan lebar jalan sekitar 10 meter.
Kementerian ESDM melalui Ditjen EBTKE terus mengawal proses reklamasi dan penutupan sumur eksplorasi yang sudah tidak aktif, serta memastikan pemulihan lingkungan berjalan sesuai ketentuan.
"Pemantauan dan pengawasan berkelanjutan juga terus dilakukan terhadap aktivitas panas bumi di kawasan tersebut," ujar Jeffri.
Masyarakat di sekitar Gunung Slamet dihimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. (nba)
Load more