Mendagri Tito Pastikan 106 Ribu Pakaian untuk Korban Bencana Sumatra dan Aceh Bukan Barang Reject Garmen
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian menegaskan bahwa sebanyak 106 ribu pakaian yang akan dibagikan kepada korban bencana di wilayah Sumatra dan Aceh merupakan pakaian baru dan bukan barang reject.
Penegasan ini disampaikan menyusul rencana penyaluran bantuan pakaian dalam jumlah besar ke sejumlah daerah terdampak pada Senin (22/12/2025).
Tito menjelaskan, kepastian tersebut diberikan setelah muncul pertanyaan terkait asal-usul pakaian yang dihimpun dari perusahaan garmen dalam negeri.
Ia menegaskan seluruh bantuan yang akan disalurkan merupakan pakaian baru dan layak pakai.
“Bukan reject, semuanya pakaian baru,” kata Tito.
Menurut Tito, bantuan tersebut berasal dari sejumlah perusahaan garmen, termasuk perusahaan yang selama ini memproduksi pakaian untuk kebutuhan ekspor.
"Ini yang sudah ada ini namanya PT Daehan Global dari Sukabumi. Itu tadinya kan kita berpikir reject. Enggak. Dia memberikan pakaian baru. Pakaian baru jumlahnya 101.000. Kemudian yang kedua, itu ada satu lagi perusahaan. Kalau ini, dia memang tidak untuk ekspor, tapi untuk dalam negeri. Dia menyumbang juga 5.000. Termasuk di antaranya 2.000 selimut. Jadi totalnya 106.000," bebernya.
Meski sebagian perusahaan berada di kawasan ekonomi khusus (KEK), ia menjelaskan bahwa aturan perundang-undangan memungkinkan penyaluran barang ke dalam negeri untuk kepentingan penanganan bencana
"Ada dalam aturan undang-undang ya, bahwa kalau untuk kepentingan bencana itu boleh. Boleh dan tidak dikenakan pajak bea cukai sepanjang ada, satu, ada permintaan dari instansi pemerintah. Yang kedua, harus mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan c.q. Dirjen Bea Cukai dan Kementerian Perdagangan. Itulah yang saya sampaikan kepada mereka," ungkapnya.
Ia menyebutkan, pengiriman bantuan dapat dilakukan sepanjang ada permintaan resmi dari instansi pemerintah serta persetujuan Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Kementerian Perdagangan.
Dari hasil koordinasi tersebut, terkumpul sebanyak 106 ribu item bantuan. Salah satu perusahaan garmen asal Sukabumi menyumbangkan 101 ribu potong pakaian baru.
Selain itu, satu perusahaan lain menyumbang 5.000 item tambahan, termasuk 2.000 selimut.
Bantuan tersebut rencananya mulai disalurkan pada Senin (22/12). Penyaluran tahap awal akan difokuskan ke Aceh Tamiang yang disebut mengalami dampak bencana paling berat.
Load more