Kapolres Toba Viral karena Aksi Jogetnya, Masyarakat Toba Minta Kapolda Sumut Copot AKBP Vinsensius Jimmy Parapaga
- Humas Polri
Selain itu, tugas polisi bukan hanya joget dan viral di medsos saja, tapi tugas utama adalah memberikan kenyamanan dan kepastian hukum dan mengungkap kasus yang telah dilaporkan oleh warganya.
"Kami menduga adanya intervensi dari dalam institusi Kepolisian dan intervensi dari luar atas laporan tersebut diduga jadi penyebab mandeknya laporan seorang WNI yang berada di Austria yang mengalami dugaan Penipuan dalam jual beli tanah dengan transaksi sekitar Rp290.00.000," pungkasnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Toba, Iptu David Erikson Hutauruk, saat menemui pendemo menjelaskan bahwa penyelidikan tetap berjalan, meski mengakui perlu adanya bukti tambahan untuk mengusut kasus lebih jauh.
"Bantu kami juga, teman-teman. Kalau ada informasi terbaru, sampaikan ke penyidik, mari kita tuntaskan bersama," ujarnya dengan nada kooperatif.
Wakapolres Toba, Kompol Marluddin, juga ikut merespons dengan mengimbau jajarannya untuk segera memperbarui SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan) kepada pelapor, sebagai bentuk transparansi.
Namun, para pengunjuk rasa tak bergeming, tetap bersikeras menunggu Kapolres Toba hadir secara langsung.
Tensi harapan masih tinggi, dialog tetap terjaga, dan pertanyaan besar masih menggantung, namun hingga berita ini diturunkan Kapolres masih enggan menemui para pendemo. (dsg/muu)
Load more