Hari Bhakti Transmigrasi ke-75: Dulu Daerah Tujuan, Kini Lampung Berubah Jadi Daerah Asal
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-75 tahun ini menandai titik balik sejarah program perpindahan penduduk di Indonesia.
Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyoroti perubahan signifikan posisi Provinsi Lampung.
Jika pada 12 Desember 1950 Lampung menjadi lokasi perdana tujuan transmigran, kini wilayah tersebut justru diproyeksikan menjadi daerah pengirim atau asal transmigran.
Dalam sambutannya di hadapan para pegawai Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (12/12), Iftitah menegaskan bahwa perubahan ini menyimbolkan transformasi besar visi kementeriannya.
Transmigrasi tidak lagi dimaknai secara sempit sebagai pemindahan orang dari wilayah padat ke wilayah sepi.
“Itu adalah satu milestone. Dulu Lampung menjadi daerah tujuan. Tahun ini menjadi daerah asal. Itu berarti sekarang ini sudah tidak lagi sekedar perpindahan penduduk dari tempat padat ke tempat yang jarang. Sekarang kita coba pikirkan bagaimana transmigrasi bisa menjadi mesin-mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti apa? Inilah yang akan kita jalani bersama,” tegas Menteri Iftitah.
Menyongsong tahun depan, Kementerian Transmigrasi menyiapkan strategi kebijakan yang terbagi rata, 50 persen untuk transformasi kawasan baru dan 50 persen untuk revitalisasi kawasan lama.
Menteri Iftitah mengambil contoh model pengembangan di Rempang, Batam, yang didesain sebagai sentra ekonomi baru.
Dalam konsep baru ini, tata ruang permukiman transmigran akan dirancang lebih komunal dengan jarak antarhunian yang saling berdekatan.
Perubahan mendasar juga diterapkan pada pengelolaan lahan usaha. Ke depan, tidak akan ada lagi pembagian lahan usaha secara perorangan (parsial).
Lahan akan dikelola dalam sistem kelompok atau klaster. Tujuannya adalah untuk memudahkan kerja sama dengan pihak investor dalam skala yang lebih ekonomis.
Selain itu, kawasan transmigrasi modern ini akan didukung oleh fasilitas pendidikan lengkap mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta infrastruktur umum yang inklusif demi keberlanjutan kawasan.
Menutup arahannya, Menteri Iftitah memberikan apresiasi kepada jajarannya atas capaian kinerja positif, khususnya terkait integritas lembaga.
Berdasarkan survei penilaian integritas, Kementerian Transmigrasi berhasil meraih predikat zona hijau dengan skor memuaskan.
“Alhamdulillah survei penilaian integritas Kementerian Transmigrasi hijau, 79,8. Tapi jangan berpuas diri. Itu adalah langkah yang baik dan kita terus akan tingkatkan. Kadang-kadang walaupun kita gagal juga jangan kecil hati. Itulah ruang kita untuk perbaikan," ujarnya. (dpi)
Load more