Dampak Fatal Konflik Usai Pengeroyokan Mata Elang di Kalibata: 9 Kios dan 6 Motor Dibakar Massa Kericuhan
- tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira
Menurutnya, titik pengeroyokan dijadikan sasaran pembalasan oleh kelompok tersebut.
“Kelompok massa itu datang membabi buta, menyerang dan merusak warung-warung di sini. Tampaknya mereka merupakan rekan dari korban mata elang,” lanjutnya.
Serangan balasan yang berlangsung cepat dan tidak terkendali inilah yang kemudian memicu pembakaran massal terhadap kios dan sepeda motor warga.
Kengerian Malam Kalibata: Warga Panik, Api Menjalar Cepat
Warga sekitar menggambarkan suasana malam itu sebagai salah satu yang paling mencekam. Api menjalar dari satu kios ke kios lain, sementara sejumlah motor yang diparkir di depan kios ikut terbakar. Massa yang mengamuk membuat warga tak berani keluar rumah, hanya bisa menyaksikan kobaran api dari kejauhan.
Bentrok ini juga menegaskan bagaimana konflik antar kelompok dapat berubah menjadi kerusuhan yang merugikan masyarakat sekitar—bahkan mereka yang tidak terlibat sama sekali.
Aparat Dalami Motif dan Kelompok Pelaku
Polisi telah mengamankan lokasi dan melakukan penyelidikan terkait kelompok yang diduga melakukan pembakaran. Selain mencari pelaku, aparat juga menelusuri pemicu awal pengeroyokan dua mata elang yang memicu seluruh rangkaian kerusuhan.
Hingga saat ini, aparat masih menjaga area sekitar Kalibata untuk mencegah bentrokan susulan dan memastikan situasi kembali kondusif.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bahwa konflik kelompok, terutama yang berakar pada kekerasan jalanan seperti kasus mata elang, dapat menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat. Sembilan kios dan enam motor hangus tanpa sempat diselamatkan—sebuah dampak yang jauh lebih luas daripada konflik awal yang sebenarnya hanya melibatkan beberapa orang. (nsp)
Load more