Gelar Retret dan Rakornas 2025, KOPRI PMII: Pemurnian Orientasi Gerakan dan Penguatan Kelembagaan Perempuan
- Istimewa
Ia menambahkan bahwa retret juga menjadi ruang refleksi orientasi dan agenda kelembagaan.
“Makna retret secara harfiah adalah mengambil jeda untuk merefleksikan diri. Di forum ini kita kembali meneguhkan orientasi KOPRI sebagai wadah pemberdayaan perempuan, yang mendorong kiprah kader di ruang profesionalisme berdasarkan nilai Ahlusunnah wal Jamaah. Ruang ini menjadi persemedian bersama PKC dan PB untuk memastikan konsolidasi berjalan kuat hingga ke daerah," sambungnya.
Selain itu, Wulan menekankan pentingnya mendengarkan kebutuhan dan tantangan riil di wilayah.
“Melalui Rakornas, kita ingin mendengar langsung kendala, peluang, dan tantangan kader yang direpresentasikan oleh PKC. Dari sana, kita olah relevansinya dengan kondisi gerakan hari ini, sehingga arah strategis KOPRI tetap murni dan aplikatif. Saya berharap seluruh ketua PKC khidmat mengikuti proses dan mengambil sebesar-besarnya manfaat," jelasnya.
Ketua Umum PB PMII, Shofiyullah Cokro, memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan ini.
“KOPRI bukan sekadar representasi perempuan di PMII, tetapi menjadi tulang punggung penguatan gerakan intelektual dan sosial. Rakornas dan retret ini penting untuk memastikan kepemimpinan perempuan hadir secara visioner dan strategis," katanya.
Ia berharap forum ini menghasilkan model kaderisasi dan penguatan struktur di seluruh daerah.
“Semoga forum ini mampu melahirkan rumusan kebijakan yang dapat diterapkan secara nasional, memperkuat konsolidasi, dan menghasilkan pemimpin perempuan yang progresif serta mandiri," sambungnya.
Melalui forum strategis ini, PB KOPRI PMII menargetkan lahirnya standar kelembagaan yang sinkron di seluruh level pengurus, pemurnian orientasi gerakan KOPRI, serta penguatan kiprah kader perempuan dalam ruang sosial, akademik, dan profesional.
Load more