News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Kasus Wedding Organizer Viral: Ayu Puspita Diduga Tipu 230 Pasangan, Kerugian Capai Rp16 Miliar

Kasus WO viral Ayu Puspita mencuat setelah ratusan pasangan mengaku ditipu hingga rugi Rp16 miliar. Polisi turun tangan, korban menuntut kejelasan dan pengembalian dana.
Senin, 8 Desember 2025 - 10:43 WIB
Ilustrasi Pernikahan
Sumber :
  • freepik

Jakarta, tvOnenews.com - Kasus dugaan penipuan wedding organizer kembali mencuat dan menjadi sorotan publik di media sosial. Nama Ayu Puspita, yang diduga sebagai pemilik wedding organizer viral, kini menjadi pusat perhatian setelah ratusan calon pengantin melaporkan kerugian besar dan layanan yang tak sesuai dengan kesepakatan. Kasus ini mencuat setelah acara pernikahan yang dikelola WO tersebut bermasalah pada Sabtu, 6 Desember 2025, di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Beberapa pasangan yang mempercayakan hari bahagia mereka kepada WO milik Ayu Puspita mengaku tidak mendapatkan layanan sesuai kontrak. Salah satu bentuk dugaan penipuan yang dikeluhkan adalah ketidakhadiran katering pada hari acara, sementara dekorasi venue tetap dipasang. Kondisi itu membuat sejumlah keluarga pengantin mengalami kekacauan dan harus mencari solusi darurat di lokasi.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Kasus ini mulai ramai setelah seorang perias pengantin mengunggah kejadian tersebut ke TikTok. Video itu kemudian viral dan memunculkan gelombang komentar dari warganet yang mengaku mengalami hal serupa. Dari unggahan tersebut, para korban kemudian saling terhubung, membentuk grup percakapan, dan mengumpulkan bukti serta data kerugian.

Hingga Minggu, 7 Desember 2025, setidaknya tercatat sekitar 230 pasangan menjadi korban dugaan penipuan ini, baik yang sudah menggelar acara maupun yang belum. Total kerugian ditaksir mencapai Rp15–16 miliar. Dari informasi para korban, WO Ayu Puspita diduga menawarkan paket pernikahan dengan harga menarik dan fasilitas lengkap, sehingga banyak calon pengantin tertarik menggunakan jasanya.

Meski beberapa acara sudah terlaksana, banyak korban mengaku tidak mendapatkan layanan sesuai kontrak. Sementara itu, bagi korban yang belum melaksanakan acara, kekhawatiran semakin besar karena uang muka maupun pelunasan sudah dibayarkan jauh hari.

Saat ini, kasus tersebut sudah ditangani aparat kepolisian. Pemilik dan beberapa staf wedding organizer disebut telah dibawa ke Mapolres Jakarta Utara untuk dimintai keterangan. Namun para korban merasa penjelasan yang diberikan pihak WO masih belum jelas dan belum ada titik terang mengenai penyelesaian, baik pengembalian dana maupun kompensasi.

Beberapa pasangan yang sudah menjalani acara dilaporkan diminta hadir untuk memberikan keterangan sebagai bagian dari proses penyelidikan. Sementara itu, pasangan yang belum menjalani acara, termasuk korban yang memiliki jadwal pernikahan pada 2026, masih menunggu hasil proses hukum. Sebagian dari mereka tidak dapat langsung melaporkan kerugian karena kasusnya dianggap belum menjadi tindak pidana sebelum kejadian berlangsung.

Informasi yang beredar juga menyebutkan bahwa pemilik WO sempat dibawa ke Mapolda Metro Jaya oleh salah satu keluarga korban. Namun setelah pemeriksaan selama empat jam, ia dikabarkan dibebaskan dengan alasan telah melakukan negosiasi dengan salah satu pihak.

Meski begitu, banyak korban mengaku belum menerima kejelasan maupun pengembalian dana. Situasi ini membuat para korban terus melakukan koordinasi dan mengumpulkan bukti sebagai bentuk upaya hukum bersama.

Kasus penipuan wedding organizer ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar lebih berhati-hati sebelum memilih penyedia jasa acara pernikahan. Transparansi layanan, legalitas usaha, dokumen kontrak, dan rekam jejak penyedia layanan dinilai menjadi faktor penting yang harus diperiksa dengan detail.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Saat ini, publik menunggu perkembangan penyelidikan kepolisian terkait dugaan penipuan yang melibatkan Ayu Puspita dan wedding organizer miliknya. Ratusan korban berharap proses hukum berjalan transparan dan memberikan keadilan terhadap kerugian yang mereka alami.

Kasus ini diprediksi masih akan terus menjadi perhatian publik hingga penyelesaian hukum dan kompensasi terhadap para korban menemukan titik terang. (nsp)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT