Kepanikan Pembelian BBM di Aceh Barat Sebabkan SPBU Kehabisan Stok, Pemerintah Diminta Bertindak
- Pertamina
“Tim suplai terus menyesuaikan rute dan jadwal pengiriman. Kami mengimbau masyarakat membeli BBM sesuai kebutuhan harian agar distribusi merata dan layanan tetap berjalan,” jelasnya.
Ia juga meminta konsumen tidak melakukan panic buying karena tindakan itu justru memperburuk situasi distribusi BBM di daerah terdampak.
Sementara itu, Komite BPH Migas, Fathul Nugroho, menegaskan bahwa pola konsumsi BBM yang wajar saat terjadi bencana sangat penting untuk menjaga ketersediaan energi bagi seluruh masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat tidak membeli BBM melebihi kebutuhan. Pola konsumsi yang terukur akan mempercepat pemulihan layanan dan mencegah kelangkaan berkepanjangan,” tutur Fathul.
Ia juga meminta SPBU menerapkan pembatasan pembelian apabila diperlukan, guna menghindari penimbunan dan praktik penyalahgunaan distribusi BBM.
Peristiwa ini menjadi perhatian serius, terlebih Aceh Barat saat ini sedang menghadapi kondisi darurat yang membutuhkan stabilitas distribusi energi untuk mendukung aktivitas warga dan layanan publik.
Dengan meningkatnya tekanan distribusi, pemerintah daerah dan Pertamina diminta segera melakukan langkah konkret untuk mengatur pembelian, memperkuat pengawasan, serta mengedukasi masyarakat agar tidak melakukan pembelian berlebihan.
Hingga berita ini diturunkan, antrean masih terjadi di beberapa SPBU meski beberapa kendaraan mulai memilih mundur setelah mengetahui stok sudah habis. Pemerintah daerah dan aparat terkait diharapkan segera menggelar rapat koordinasi untuk meredam kepanikan dan memastikan distribusi BBM kembali normal.
Fenomena panic buying di Aceh Barat ini menjadi pengingat penting bahwa transparansi informasi, pengawasan distribusi, dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan penggunaan energi sangat menentukan stabilitas suplai di tengah situasi darurat. (ant/nsp)
Load more