Epy Kusnandar Meninggal Akibat Penyumbatan Pembuluh Darah di Batang Otak: Apa Itu Stroke Batang Otak?
- Instagram.com/epy_kusnandar_official
Jakarta, tvOnenews.com - Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada Rabu, 3 Desember 2025, di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON). Pria 61 tahun tersebut wafat akibat penyumbatan pembuluh darah pada batang otak, sebuah kondisi medis yang dikenal berbahaya dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu sangat cepat.
Kabar duka tersebut disampaikan keluarga melalui perwakilan, yakni putranya Damar Rizal Marzuki dan adik kandungnya, Deniar Hendarsah. Sang adik menjelaskan bahwa yang tersumbat hanya satu pembuluh darah, namun lokasinya berada di bagian otak yang paling vital.
“Penyumbatan pembuluh darah di batang otak. Batang otak itu ukurannya kecil, tapi itu pusat kontrol kehidupan. Gerak, napas,” ujar Deniar Hendarsah dikutip dari detikHot.
Apa Itu Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak?
Menurut Direktur Medik dan Keperawatan RS PON, dr Reza Aditya Arpandy SpS, batang otak atau brainstem merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai pusat pengaturan fungsi-fungsi dasar tubuh, seperti pernapasan, kesadaran, detak jantung, hingga kemampuan bergerak.
Meski ukurannya kecil, batang otak adalah pusat penghubung sistem saraf otak dengan seluruh tubuh. Jika aliran darah menuju area ini terhenti akibat sumbatan atau pecahnya pembuluh darah, suplai oksigen akan terputus dalam hitungan detik.
“Jika terjadi gangguan aliran darah di batang otak, kondisi ini disebut stroke batang otak dan merupakan salah satu bentuk stroke paling berbahaya,” jelas dr Reza.
Karena bagian otak yang terdampak adalah pusat fungsi vital, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kesadaran, koma, hingga henti napas dalam waktu singkat.
Faktor Penyebab
dr Reza menyebut ada sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, termasuk:
-
Tekanan darah tinggi
-
Kolesterol tinggi
-
Diabetes
-
Kebiasaan merokok
-
Gangguan irama jantung seperti fibrilasi atrium
Selain itu, seseorang yang pernah mengalami stroke sebelumnya juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami stroke berulang karena pembuluh darah otaknya cenderung lebih rapuh.
“Meskipun stroke ringan sebelumnya sudah pulih, pembuluh darah tetap cenderung rentan,” jelasnya.
Gejala Stroke Batang Otak
Stroke batang otak memiliki gejala yang mirip dengan stroke pada umumnya, namun perkembangannya dapat jauh lebih cepat. dr Reza mengingatkan masyarakat untuk mengenali tanda-tanda stroke dengan prinsip “SeGeRa Ke RS”.
Berikut gejala yang perlu diwaspadai:
-
Senyum tidak simetris, tersedak atau sulit menelan tiba-tiba
-
Gerakan anggota tubuh melemah secara mendadak
-
Bicara pelo, sulit bicara, atau tidak memahami kata-kata
-
Kebas, kesemutan, atau baal pada sebagian tubuh
-
Penglihatan kabur atau rabun mendadak
-
Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba
-
Gangguan keseimbangan, tubuh sempoyongan, atau tremor
Deteksi dini dan penanganan cepat menjadi faktor penentu keselamatan. Stroke termasuk darurat medis yang membutuhkan penanganan rumah sakit dalam waktu kurang dari 4,5 jam sejak gejala pertama muncul.
Meninggalnya Epy Kusnandar menjadi pengingat penting bahwa stroke, terutama yang menyerang batang otak, bukan hanya menyerang usia lanjut, tetapi juga siapa saja dengan faktor risiko tertentu. Pemeriksaan kesehatan rutin, menjaga pola makan, berhenti merokok, serta mengontrol tekanan darah dan gula darah menjadi langkah penting untuk mencegah kondisi serupa.
Kesadaran mengenali gejala stroke dan segera mencari pertolongan medis dapat menyelamatkan nyawa. (nsp)
Load more