BPBD Cilacap Perkuat Sistem Mitigasi dan Siaga Siklon Tropis hingga Februari 2026
- Antara
Cilacap, tvOnenews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi siklon tropis yang berpeluang mempengaruhi wilayah selatan Indonesia hingga awal 2026. Upaya ini dilakukan melalui penguatan sistem peringatan dini, koordinasi antarinstansi, serta edukasi dan pelibatan aktif masyarakat dalam mitigasi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Taryo, mengatakan bahwa langkah antisipasi dilakukan seiring peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi terbentuknya siklon tropis di Samudera Hindia yang dapat memicu cuaca ekstrem di wilayah pesisir selatan Jawa.
“Pemerintah pusat dan daerah telah mengantisipasi berbagai kemungkinan dampak siklon tropis dengan memperbarui informasi cuaca, meningkatkan akurasi pemodelan, serta mengirimkan peringatan dini secara berkala kepada masyarakat,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Selain pembaruan informasi cuaca dari BMKG, koordinasi dilakukan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota lainnya. Pemerintah pusat juga telah melakukan beberapa kali operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan ekstrem, termasuk saat terjadi bencana longsor di Cilacap dan Banjarnegara.
Langkah Kesiapan Daerah
Di tingkat daerah, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menggelar rapat koordinasi penanggulangan bencana hidrometeorologi pada 2 Oktober 2025 dan apel kesiapsiagaan pada 4 November 2025. Langkah ini dilanjutkan penyusunan rencana kontingensi spesifik, mencakup pemetaan lokasi shelter, jalur evakuasi, hingga penyelenggaraan simulasi lapangan secara berkala.
“Infrastruktur penting seperti drainase, tanggul, bendungan, jaringan komunikasi, dan pasokan listrik juga kami pastikan dalam kondisi siap, termasuk rencana mitigasi jika terjadi kerusakan atau kegagalan fungsi sistem,” kata Taryo.
Cilacap sebagai daerah rawan bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, angin kencang, gelombang tinggi, dan longsor, menjadi lokasi prioritas mitigasi skala kabupaten. Wilayah ini berada di kawasan pesisir yang rentan terhadap dampak siklon tropis dan perubahan pola cuaca ekstrem.
Peran Masyarakat Diperkuat
Menurut BPBD, kesiapsiagaan tidak akan optimal tanpa partisipasi aktif masyarakat. Sepanjang 1 Januari hingga 30 November 2025, Pemkab Cilacap telah melaksanakan sosialisasi mitigasi multiancaman dan simulasi evakuasi kepada 49.291 warga.
Pembangunan desa tangguh bencana (destana) juga terus diperluas. Hingga kini, sudah terbentuk 55 destana, termasuk satu destana baru khusus mitigasi longsor di Desa Malabar, Kecamatan Wanareja.
Load more