128 Tewas dalam Kebakaran Apartemen di Hong Kong, 7 PMI Indonesia Jadi Korban: 79 Masih Hilang
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong mengungkap perkembangan terbaru terkait tragedi kebakaran besar yang melanda kawasan pemukiman Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong.
Dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/11/2025), KJRI memastikan masih terus menelusuri puluhan warga Indonesia yang belum diketahui nasibnya.
Insiden kebakaran yang melibatkan tujuh gedung apartemen itu pertama kali terdeteksi pada Rabu (26/11/2025) menjelang pukul 15.00 waktu setempat.
“Insiden kebakaran di tujuh gedung apartemen pada kawasan pemukiman Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, dideteksi sejak Rabu (26/11), menjelang pukul 15:00 waktu setempat dengan eskalasi yang cepat sehingga mencapai tingkat peringatan tertinggi di Hong Kong ‘No. 5 alarm’ pada pukul 18:22 waktu setempat,” demikian keterangan KJRI.
Hingga Jumat (28/11), pukul 23.59 waktu setempat, jumlah korban tewas mencapai 128 orang, sementara 79 korban lainnya mengalami luka serius dan kini menjalani perawatan di 15 rumah sakit berbeda.
KJRI Hong Kong memastikan tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) yang seluruhnya merupakan pekerja migran sektor domestik turut menjadi korban meninggal.
“Hingga saat ini, Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal dunia total berjumlah 7 (tujuh) orang, keseluruhannya perempuan dan merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik,” tulis KJRI.
Satu WNI lainnya masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil. KJRI juga menyebut terdapat sekitar 140 PMI Indonesia yang bekerja di area Wang Fuk Court. Dari jumlah itu, baru 61 orang yang sudah berhasil dikonfirmasi keberadaan dan kondisinya.
“Sementara itu, 79 (tujuh puluh sembilan) WNI/PMI lainnya masih terus diverifikasi keberadaan dan kondisinya,” tulis KJRI.
Upaya penelusuran terus dilakukan melalui koordinasi intensif dengan Hong Kong Police Force (HKPF) dan verifikasi lapangan. Pemerintah Indonesia memastikan seluruh proses pendataan, penanganan korban, dan pendampingan keluarga terus berjalan. (agr)
Load more