Prabowo Bentuk Satgas Darurat Jembatan: Target Bangun 300 Ribu Jembatan, TNI-Polri hingga Mahasiswa Teknik Siap Dikerahkan
- BPMI Sekretariat Presiden
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan pembangunan infrastruktur dasar untuk keselamatan anak-anak sekolah sebagai salah satu prioritas nasional.
Hal itu dia sampaikan dalam pidatonya pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Indonesia Arena, Jakarta Pusat, Jumat (28/11).
Prabowo mengumumkan pembentukan Satuan Tugas Khusus Darurat Jembatan untuk membangun hingga 300 ribu jembatan di berbagai wilayah terpencil Indonesia.
“Saya sudah bentuk Satuan Tugas Khusus Darurat Jembatan. Kita butuh membangun 300 ribu jembatan di seluruh pelosok-pelosok yang terpencil, 300 ribu kejembatan. Ada yang kecil, ada yang penyebrangan. Ini sedang kita rancang anak-anakku, sabar. Saya sedang bekerja, mudah-mudahan tahun depan semua jembatan bisa berdiri,” ujar Prabowo.
Presiden menegaskan bahwa proyek masif ini akan melibatkan seluruh kekuatan nasional, termasuk akademisi, mahasiswa teknik, dan unsur TNI-Polri.
Ia menekankan bahwa pembangunan jembatan tidak boleh lagi terhambat wacana ataupun perdebatan elitis.
“Terpaksa saya minta Menteri Dikti (Brian Yuliarto) untuk kerahkan semua potensinya, mungkin semua mahasiswa di Fakultas Teknik Sipil akan saya minta terjun ke desa-desa itu untuk membangun jembatan,” kata Prabowo.
“Saya juga minta TNI kerahkan batalion-batalion pembangunanmu untuk bantu membangun jembatan-jembatan. Kerahkan batalion-batalion zenimu untuk bantu, saya juga minta polisi juga turun, saya minta itu kompi-kompi Brimob terjunkan bantu rakyat di desa-desa untuk atasi ini masalah jembatan,” lanjutnya.
Prabowo menegaskan bahwa keselamatan anak-anak tidak boleh dipertaruhkan hanya karena absennya infrastruktur dasar seperti jembatan yang memadai.
“Masalah jembatan ini menjadi prioritas, karena saya tidak rela anak-anak seperti itu tiap hari mempertaruhkan nyawanya untuk ke sekolah,” tegasnya.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyindir kelompok elite yang hanya berdebat tanpa aksi nyata.
“Jadi hei elit-elit di Jakarta, hei kelompok orang pinter, lihat rakyatmu. Kita atasi itu tidak dengan wacana, tidak dengan teori, tidak dengan gagasan, tidak dengan hardik-menghardik, tidak dengan maki-memaki, tidak ngenyek,” kata Prabowo.
Ia menegaskan bahwa solusi harus diwujudkan dengan tindakan konkret.
Load more