Program MBG Bantu Penuhi Kebutuhan Gizi Siswa Kelas 1 SDN Ciganjur yang Miliki Keterbatasan Ekonomi
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas era pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto ditujukan sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan gizi bagi anak sekolah.
Program MBG dibentuk dengana tujuan utama yakni memastikan anak-anak yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup selama hari sekolah.
Bagi banyak keluarga, program MBG bukan sekedar makan siang melainkan nafas baru untuk terus melangkah seperti kisah keluarga ZE seorang siswa Kelas 1 SDN Ciganjur, Jakarta Selatan.
Intan Windi selaku ibu dari ZE hanya bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol) hingga terkategori keluarag dengan keterbatasan ekonomi.
Dirinya pun berharap program MBG terus berlanjut mengingat manfaat bagi anaknya dapat memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan.
"Alhamdulillah banget dengan adanya MBG, yang sebelumnya anak saya ngga pernah sarapan, tapi dengan adanya MBG anak saya bisa sarapan. Saya berterimakasih banget kepada bapak Presiden Prabowo, dengan MBG ini benar-benar membantu keluarga kecil saya, apalagi saya ngurus mereka sendiri," ungkap ibu dari tiga anak ini, Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Sedangkan, ZE mengaku jika dirinya bercita-cita menjadi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) disela harapan sang ibu akan berlanjutnya program MBG tersebut.
"Aku ingin banget jadi petugas pemadam kebakaran," ungkapnya.
Sementara, Titin Kurniati selaku Wali Kelas 1 menceritakan ia beserta guru lainnya selalu memulai percakapan kepada siswa-siswi sebelum melagsungkan kegiatan mengajarnya.
"Hal-hal kecil inilah yang kami bangun komunikasi dengan siswa-siswi kami. Dari sini kami dapat mengetahui keadaan murid setiap hari, seperti salah satunya sarapan, walau kami mendapatkan jawaban yang beragam," ujar Titin.
Titin mengatakan dengan adanya program MBG ini siswa-siswi dapat menikmati sarapan sesuai kebutuhan gizi tumbuh kembang anak.
Di sisi lain, kata Titin, pihaknya menaruh keprihatinan terhadap ZE yang didapati sang ibu saat ini berstatus single parent dan tak lagi bekerja.
"Satu hari ZE cerita sama saya, kalau dirinya belum sarapan. Kenapa enggak sarapan?, yang lain jajan ke kantin kok kamu enggak?. ZE bilang di rumah enggak ada sarapan dan dia juga tidak dikasih uang jajan, namun begitu ZE tetap seorang bocah yang lincah. Alhamdulillah, kami guru-guru di sini membantu ZE untuk jajan," ungkapnya.
Load more