Banjir Kepung Kota Medan, 70 Persen Sekolah Terdampak Cuaca Ekstrem, Siswa Diliburkan?
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah wilayah di Kota Medan, Sumatera Utara pada Kamis (27/11), terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi sepanjang Rabu (26/11) malam hingga pagi tadi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Yunita Sari mengatakan, banyak wilayah di Kota Medan yang terendam banjir.
"Hujan terus dari semalam, tadi malam hujannya semakin deras sampai pagi ini. Sejak tadi malam sampai pagi ini kami terus berkeliling. Banyak wilayah Kota Medan yang terendam banjir," kata Yunita Sari.
Banjir yang terjadi, kata Yunita, juga dampak meluapnya Sungai Deli dan Sungai Babura yang membelah Kota Medan.
Tidak hanya merendam rumah rumah warga, sejumlah ruas jalan utama di Kota Medan juga terendam hingga menyebabkan banyak kendaraan terjebak.
Kondisi tersebut terpantau di Jalan Letda Sujono atau tepatnya di pintu masuk tol. Ratusan kendaraan tertahan karena kondisi air yang cukup tinggi menggenangi ruas jalan penghubung Kota Medan dengan Kabupaten Deli Serdang tersebut.
Sejumlah kendaraan, terutama roda dua, mencoba mencari jalan alternatif dengan memutar melalui Jalan Williem Iskandar.
Air cukup tinggi juga mengenang jalan yang berada antara Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) dengan Universitas Negeri Medan (Unimed).
Kondisi yang sama juga terlihat di kawasan Dr Mansyur, Setia Budi, Gatot Subroto, Helvetia, Marelan, Mongonsidi, Kampung Lalang, Mencirim, Karya, Yos Sudarso.
Pihak BPBD Kota Medan hingga saat ini belum bisa memastikan jumlah rumah warga yang terendam dan masih melakukan pendataan.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan, Yudhistira Sanie menyatakan, pihaknya tengah melihat kondisi perkembangan cuaca untuk meliburkan sekolah akibat cuaca ekstrem.
"Untuk sementara, kita serahkan dulu kepada sekolah atau kepala sekolah untuk mengambil kebijakan masing-masing," ujar Yudhistira Sanie.
Ia menjelaskan, kebijakan untuk meliburkan proses belajar di sekolah bakal dilakukan bila cuaca ekstrem yang melanda kota setempat semakin meningkat.
Nantinya, jika cuaca tidak memungkinkan untuk melakukan proses belajar di sekolah bakal diterapkan secara daring.
Seluruh proses belajar di wilayah itu hingga saat ini masih dilakukan secara normal di sekolah.
Load more