Ibu Alvaro Blak-blakan Soal Ancaman Mantan Suami Ingin Culik sang Anak: Kirain Cuma Bercanda
- Tangkapan layar tvOne
tvOnenews.com - Kasus tragis meninggalnya Alvaro Kiano, bocah yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan oleh ayah tirinya, Alex Iskandar, masih menyisakan duka mendalam.
Namun di balik peristiwa memilukan ini, muncul pengakuan mengejutkan dari ibu kandung Alvaro, Arumi, yang mengungkap bahwa tanda-tanda bahaya sudah terlihat sejak lama.
Dalam wawancara bersama awak media, Arumi mengaku bahwa jauh sebelum tragedi itu terjadi, mantan suaminya, yang merupakan ayah tiri Alvaro pernah melontarkan ancaman akan menculik sang anak.
Namun kala itu, ia tak menyangka bahwa ucapan tersebut akan menjadi kenyataan pahit yang merenggut nyawa sang buah hati.
“Emang dia pernah melontarkan 'kalau lu enggak mau balik lagi sama gue, gue bakal culik anak itu,'. Itu di tahun 2024 bulan Juni atau Juli deh kalau enggak salah. Kirain cuma bercanda, enggak akan terjadi,” ungkap Arumi.
Ia menuturkan, mantan suaminya mulai menunjukkan perilaku kasar sejak mereka masih hidup bersama.
- Adinda Ratna Safira/tvOnenews
Bahkan, kekerasan fisik pernah dialaminya, namun ia memilih diam karena merasa hal tersebut adalah masalah rumah tangga yang tidak perlu diketahui banyak orang.
“Dulu iya, cuma karena dipikir dulu kan nggak pernah mau bilang ke orang tua karena itu masalah rumah tangga sendiri ya kan. Sebenarnya kalau nggak ganti handphone, saya masih punya bukti-bukti foto waktu dipukulin,” ujarnya.
Menurut Arumi, perilaku kasar mantan suaminya bukan hal baru. Ia bahkan mengatakan bahwa adik-adik pelaku juga menjadi saksi dari kekerasan tersebut, namun tak ada yang bisa berbuat banyak karena pelaku dikenal keras kepala dan temperamental.
“Saksinya adik-adiknya dia sendiri. Siapa juga yang mau hidup sama orang kayak gitu? Nah nggak tahu ternyata dia malah bikin Alvaro kayak gini, malah yang kena imbasnya anak saya jadinya," kata Arumi.
Setelah perpisahan mereka, Arumi mengaku mantan suaminya sempat ingin kembali membangun hubungan.
Namun, ia menolak dengan tegas karena sudah tak tahan dengan perlakuan buruk yang pernah dialaminya.
- Luthfia Miranda Putri-Antara
Keputusan itu justru membuat sang mantan suami semakin marah dan akhirnya mengancam akan mengambil Alvaro dari dirinya.
“Dia pengin banget balik lagi. Tapi aku udah nggak bisa karena dia nggak pernah mau terima anak-anak. Setelah itu dia baru mau terima anak-anak setelah saya mutusin untuk nggak balik lagi," jelasnya.
Ironisnya, ancaman penculikan yang pernah diucapkan sang mantan suami sempat dianggap Arumi hanya sebagai ucapan emosional sesaat.
“Soalnya waktu itu dia bilang, ‘nih anak lu lagi sama gue,’ ternyata dia lagi jajan main. Ya aku pikir oh nggak mungkinlah ya kan dia culik kayak gitu," ucapnya.
Dalam kesehariannya, Arumi berjuang keras menjadi tulang punggung keluarga.
Ia bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) untuk memenuhi kebutuhan hidup anaknya, termasuk biaya sekolah dan kebutuhan sehari-hari.
“Full dari saya. Makanya kalau saya enggak kerja, gimana?" tutur Arumi.
Ia menambahkan, awalnya sang mantan suami sempat memiliki pekerjaan tetap dan usaha kecil-kecilan.
Namun seiring bertambahnya usia, pelaku kesulitan mendapatkan pekerjaan baru. Hal itu membuatnya semakin emosional dan sering menyalahkan keadaan, termasuk mantan istrinya.
“Awalnya dia kerja, kita juga sempat punya usaha kecil-kecilan. Terus karena dia udah berumur, dia udah nggak diterima kerja di manapun," tambah Arumi.
Kini, setelah kasus penculikan dan pembunuhan Alvaro Kiano mencuat ke publik, Arumi berharap agar tragedi yang menimpa anaknya menjadi pelajaran berharga bagi para ibu lain untuk tidak menyepelekan tanda-tanda kekerasan atau ancaman dari mantan pasangan.
Di tengah kesedihannya, Arumi terus berjuang menuntut keadilan bagi putranya yang meninggal dengan cara tragis. (adk)
Load more