Sosok Ayah Tiri Alvaro Kiano Nugroho Dikenal Baik, Kerabat Tak Menyangka Alex Iskandar Tega Habisi Nyawa Anak Tiri
- Kolase Tim tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus kematian Alvaro Kiano Nugroho (6) akhirnya menemukan titik terang setelah terungkapnya pelaku pembunuhan.
Setelah dinyatakan hilang sejak Maret 2025 lalu, kini Alvaro berhasil ditemukan meskipun dengan keadaan meninggal dunia sisa kerangka.
Polisi pun berhasil mengamankan pelaku yang tak lain adalah ayah tiri Alvaro, Alex Iskandar.
Lalu siapakah sosok Alex Iskandar? Mengapa dia tega menghabisi nyawa anak tirinya.
Kakek Alvaro, Tugimin mengungkapkan sosok Alex Iskandar sebenarnya.
Ia menyebut Alex merupakan sosok yang baik selama ini. Hal itulah yang membuatnya kaget mengenai fakta bahwa Alex yang membunuh cucunya.
Menurut penuturan Tugimin kepada wartawan, Alex kerap datang ke rumahnya untuk menengok Alvaro. Bahkan Alex datang sambil membawakan mainan untuk sang cucu.
"Baik. Jadi minta apa pun kalau dateng itu, minta apa pun diturutin, dibeliin. Bahkan kalau datang itu langsung nyari Alvaro, dicari, ketemu, langsung diajak beli mainan," ujar Tugimin.
Ia menyebut keluarga pun tak menyangka bahwa Alex adalahbdalang dari hilangnya Alvaro.
Rupanya Alex memiliki sifat cemburu terhadap ibu Alvaro yang sedang bekerja di Malaysia.
Hal tersebut ditandai dengan tingkah Alex yang selalu menghubungi Arum saat bekerja di Malaysia.
"Jadi kalau telepon ke anak saya gak diangkat, dia marah. Dia marah langsung ngadu ke saya, 'Pak saya telepon Arum kok nggak diangkat, malah nomor saya diblock'. 'Lha memang kenapa Mas?', saya bilang kan gitu. 'Gak tau Pak, di sana udah punya cowo lagi'. Nah itu, perkiraannya seperti itu," beber Tugimin.
Tugimin mengatakan bahwa Arum mengaku merasa terganggu dengan aksi Alex yang kerap menghubunginya saat bekerja.
"Kayanya kecurigaan-kecurigaan itu mengganggu pekerjaan juga. Mungkin ada masalah dengan anak saya atau istrinya. Cuma udah pada waktu itu sudah... dia orangnya cemburuan, pencemburu. Cemburuan. Cemburunya besar," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, penemuan kerangka yang diduga sebagai Alvaro Kiano Nugroho (6), terjadi setelah polisi lebih dulu menangkap terduga pelaku penculikan.
Hal itu dikonfirmasi Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Nicolas Lilipaly. Saat dihubungi, Kapolres membenarkan bahwa penangkapan terhadap terduga pelaku yang merupakan ayah tiri Alvaro, terjadi sebelum polisi menemukan kerangka tersebut.
"Iya,” jawabnya ketika dimintai kepastian mengenai urutan kejadian, Senin, 24 November 2025.
Sebelumnya, Nicolas juga menegaskan identitas terduga pelaku. Pelaku adalah ayah tirinya Alvaro. Hingga kini, aparat masih melanjutkan langkah untuk memastikan temuan kerangka tersebut dan mengembangkan penanganan kasus. Informasi lanjutan akan disampaikan setelah proses pemeriksaan selesai.
Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Pesanggrahan, Ajun Komisaris Polisi Seala Syah Alam mengungkapkan, bocah hilang berusia 6 tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho, telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Alvaro sebelumnya diketahui hilang di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, selama 8 bulan lamanya.
"Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Seala kepada wartawan, Minggu, 23 November 2025.
Polres Metro Jakarta Selatan kini telah menahan satu tersangka terkait kematian Alvaro Kiano Nugroho (6).
Setelah sempat hilang delapan bulan lamanya, Alvaro ditemukan sudah tak bernyawa. Adapun tersangkanya itu tak lain adalah ayah tirinya sendiri. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly, yang mengungkap sosok tersangka.
“Iya (ayah tiri korban),” kata Nicolas, dikutip Senin, 24 November 2025.
Untuk diketahui, Ibu Alvaro, Arumi menjelaskan detik-detik anaknya dinyatakan hilang. Mulanya, Alvaro izin untuk melaksanakan Salat Maghrib di masjid dekat rumahnya kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Iya, jadi kan itu waktu itu bulan puasa ya kak. Biasanya itu setiap menjelang maghrib dia tuh pasti pergi ke masjid dekat rumah. Gak terlalu jauh lah, tapi dia udah keluar dari sore," ujar Arumi kepada wartawan, Kamis, 17 April 2025.
Arumi lanjut menceritakan, selepas Salat Maghrib ternyata Alvaro tak kunjung pulang. Alhasil, ia mencari keberadaan Alvaro. Kendati begitu, teman Alvaro mengaku tak bersamanya sejak salat hingga selepas salat di masjid dekat rumahnya.
"Akhirnya di tanggal 7 Maret kita lapor ke Polsek Pesanggrahan, orang tuaku, baru diselidiki 7 Maret malamnya. Liat CCTV sekitar kebanyakan mati, yang hidup pun gak ada Alvaro disitu," kata Arumi.
Arumi bersama keluarganya juga sudah berupaya mencari keberadaan Alvaro di wilayah Jakarta. Bahkan, dia juga sempat ke wilayah Bekasi lantaran mendapat informasi anaknya ada disana.
"Sudah setiap hari sampai dibohongin. Orang juga pernah bilang katanya anaknya ada di Bekasi, kami ke Bekasi, ternyata sampai sana orangnya gak ada, gak muncul juga," kata Arumi.
Foe Peace Simbolon
Load more