Setelah Dipermalukan, Miss Mexico Fatima Bosch Menangkan Miss Universe 2025
- Istimewa
Miss Universe 2025: Ditengah Skandal, Penonton Jatuh dan Kepemimpinan yang Terpecah
Tak hanya drama walk out dan isu kecurangan, ajang tahun ini juga diwarnai insiden panggung, termasuk jatuhnya Miss Jamaica saat sesi evening gown. Ia harus dibawa keluar dengan tandu dan sempat dirawat di rumah sakit.
Di balik layar, ketegangan antara pihak Thailand dan pemilik baru asal Meksiko juga menjadi sorotan. Pageant tahun ini dijalankan oleh dua kubu berbeda: Nawat Itsaragrasil di Bangkok dan Raul Rocha dari Meksiko. Struktur kepemimpinan yang kabur disebut para analis sebagai salah satu penyebab kekacauan yang terlihat publik.
Anne Jakrajutatip, mantan pemilik Miss Universe, sebelumnya membuat sejumlah perubahan besar agar pageant lebih inklusif, termasuk mengizinkan transgender, perempuan menikah, dan ibu untuk berkompetisi. Namun setelah perusahaannya bangkrut pada 2023, kepemimpinan Miss Universe memasuki fase transisi yang dinilai “sangat bergelombang”.
Apakah Miss Universe Masih Relevan?
Meski kontroversi tampak mendominasi panggung Miss Universe 2025, organisasi ini tetap menegaskan bahwa inti dari pageant adalah pemberdayaan perempuan. “Miss Universe bukan apa-apa jika tidak memberdayakan perempuan,” ujar Paula Shugart, mantan presiden organisasi.
Di tengah menurunnya penonton televisi, Miss Universe kini menargetkan dunia digital—TikTok, live commerce, hingga brand merchandise—untuk mempertahankan relevansinya.
Dan bagi banyak orang, kemenangan Fatima Bosch adalah simbol: baik simbol kemenangan perempuan yang berani melawan ketidakadilan, atau simbol lain dari pageant yang masih terus berjuang memperbaiki citranya.
Yang jelas, kemenangan Miss Mexico 2025 tidak hanya bersejarah, tetapi juga menjadi salah satu paling kontroversial sepanjang penyelenggaraan Miss Universe.
Load more