Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Masih Pusing dan Lemas, Polisi Masih Menunggu Pengakuan
- Aldi Herlanda/tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com – Upaya polisi mengungkap motif ledakan yang mengguncang SMAN 72 Jakarta pada 7 November 2025 lalu kembali terhambat.
Pasalnya, pelajar berinisial F yang telah ditetapkan sebagai Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) belum 100 persen fit.
Setelah sempat kritis dan dirawat di ICU, F memang sudah dipindahkan ke ruang rawat inap.
Akan tetapi, kondisinya belum memungkinkan untuk dimintai keterangan.
- Rika Pangesti/tvOnenews.com
“Penyidik masih berkoordinasi dengan dokter yang menangani karena kondisinya masih lemas dan pusing pascadilepas alat selang makanan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto, Selasa (18/11/2025).
Sebagai ABH, proses pemeriksaan terhadap F wajib mengikuti prosedur perlindungan anak.
Oleh karena itu, selain dokter, polisi juga harus mendapat lampu hijau dari lembaga terkait sebelum mengajukan pertanyaan pertama.
Artinya, kata dia, keterangan yang diharapkan bisa menguak motif utama F merakit tujuh bom itu belum akan diterima dalam waktu dekat.
“Kami juga harus berkoordinasi dengan KPAI, Bapas, APSIFOR dan P3A,” ujar Budi.
Berdasarkan informasi sementara yang diperoleh, siswa berinisial F itu ternyata sosok yang tertutup dan jarang bergaul.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Asep Edi Suheri mengatakan temuan itu diperoleh setelah penyidik memeriksa sebanyak 16 orang saksi. Mereka terdiri dari keluarga, guru hingga teman sekolah pelaku.
“Dari keterangan yang kami himpun, ABH yang terlibat dikenal pribadi tertutup dan jarang bergaul," kata dia, Selasa (11/11/2025).
Imbas perbuatannya meledakkan bom di SMAN 72 Jakarta, dia terancam sejumlah pasal berlapis. (Foe Peace Simbolon/VIVA/nsi)
Load more