Geger di Cipayung! Bayi Perempuan Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag di Tepi Jurang Kali Sunter
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com — Warga Setu, Cipayung, Jakarta Timur dikejutkan dengan penemuan seorang bayi perempuan yang masih hidup di area pembuangan sampah pada Minggu (16/11) pagi. Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam sebuah goodie bag, terbungkus selimut, dan masih memiliki tali pusat yang menempel.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Kramat Oyar RT 06/04, tepatnya di kawasan pembuangan sampah yang berada di tepi jurang Kali Sunter. Ketua RT 06 Setu, Salam, menjelaskan bahwa penemuan ini terjadi saat warga tengah melaksanakan kegiatan bersih-bersih Minggu pagi bersama petugas PPSU.
“Awalnya warga dan petugas PPSU mendengar suara tangisan bayi dari dalam goodie bag. Setelah diperiksa, ternyata benar ada bayi perempuan di dalamnya. Masih hidup, terbungkus selimut, dan tali pusatnya belum lepas,” ujar Salam saat dikonfirmasi.
Bayi tersebut langsung dievakuasi dari lokasi yang dinilai sangat berbahaya. Letak pembuangan sampah berada di bibir jurang, sehingga posisi bayi sangat rawan terjatuh. Warga mengaku kaget karena tangisan bayi terdengar jelas, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan orang yang meletakkannya beberapa jam sebelumnya.
Setelah dievakuasi, bayi itu dibawa ke Puskesmas Kecamatan Cipayung untuk menjalani pemeriksaan medis. Petugas kesehatan memastikan kondisi vital bayi dalam keadaan stabil, meski masih memerlukan pemantauan intensif untuk memastikan tidak ada luka internal atau tanda-tanda kekerasan.
Hingga kini, belum ada kamera pengawas yang dapat membantu mengungkap identitas pelaku pembuangan bayi tersebut. Salam menyebut, lokasi kejadian jauh dari rumah warga dan tidak terjangkau CCTV, sehingga menyulitkan proses penyelidikan.
“Kami tidak tahu siapa orang tuanya. Lokasinya jauh, tidak ada CCTV. Bayinya ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB. Kami langsung melapor ke pihak kepolisian,” katanya.
Polsek Cipayung bersama Polres Metro Jakarta Timur telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan petunjuk awal. Polisi menduga bayi tersebut sengaja dibuang oleh orang tuanya, kemungkinan besar karena panik atau malu, terutama jika bayi itu merupakan hasil hubungan di luar pernikahan.
Meski demikian, aparat belum dapat memastikan motif pembuangan. Polisi berencana melakukan pendalaman lewat pemeriksaan medis, kemungkinan sidik jari pada barang bukti, hingga menelusuri warga di sekitar lokasi.
Kasus pembuangan bayi seperti ini bukan yang pertama kali terjadi di wilayah Jabodetabek. Aparat menegaskan bahwa tindakan membuang bayi adalah tindak pidana berat yang dapat dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman hingga belasan tahun penjara.
Warga Setu berharap bayi tersebut dapat segera mendapat perawatan maksimal dan pelaku pembuangan bisa ditangkap. Banyak warga yang menyatakan keprihatinan sekaligus kemarahan atas tindakan tidak manusiawi itu, terlebih bayi tersebut ditemukan masih hidup dalam kondisi sangat rentan.
Pihak kelurahan dan aparat setempat mengimbau masyarakat agar segera melapor jika melihat gerak-gerik mencurigakan di sekitar lokasi, demi mempercepat proses penyelidikan.
Kini, bayi perempuan tersebut masih berada dalam perawatan tenaga medis. Aparat kepolisian terus mencari petunjuk untuk mengungkap siapa orang tua atau pelaku pembuang bayi tersebut. (ant/nsp)
Load more