Resmi Jumeneng PB XIV, Inilah Profil Lengkap Gusti Purbaya: Dari Dalang Cilik, Putra Mahkota, hingga Raja Keraton Surakarta yang Baru
- Tim TvOne - Mahfira Putri
Surakarta, tvOnenews.com - Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram atau Gusti Purbaya resmi dilantik sebagai Raja Keraton Surakarta Hadiningrat dengan gelar Pakubuwono XIV.
Prosesi sakral Binayangkare Upacara Keprabon digelar di Bangsal Manguntur Tangkil, Kompleks Siti Hinggil, Sabtu 15 November 2025, dan menjadi momen bersejarah bagi kelangsungan Kesunanan Surakarta.
Sebelum prosesi Keprabon, digelar Upacara Dalem Ageng secara tertutup. Singgasana PB XIV tampak keluar dari Kamandungan pada pukul 10.54 WIB, sebelum Gusti Purbaya menyusul dengan busana ungu magenta dan bawahan coklat muda menuju Siti Hinggil. Dalam sabdanya, ia memperkenalkan diri sebagai Sampeyan Dalem Ingkang Susuhunan Senopati ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Jumeneng Kaping 14.
PB XIV mengucapkan tiga janji: memimpin Keraton Surakarta berdasarkan syariat Islam dan paugeran adat, mendukung NKRI lahir batin, serta menjaga kelestarian budaya Jawa warisan Dinasti Mataram. Resminya Gusti Purbaya sebagai raja menegaskan babak baru sejarah Surakarta.
Lahir sebagai Suryo Aryo Mustiko
PB XIV lahir dengan nama Raden Mas Suryo Aryo Mustiko pada 26 September 2002. Ia adalah putra termuda Susuhunan Pakubuwono XIII dan GKR Pakubuwana. Sejak kecil, Suryo dibesarkan dalam lingkungan penuh budaya Jawa di Keraton Surakarta. Kedekatannya dengan seni keraton tumbuh kuat, terutama wayang kulit.
Ia bahkan pernah tampil sebagai dalang cilik dalam berbagai festival, termasuk Jambore Budaya Surakarta dan Temu Dalang Cilik Nusantara III pada 2009. Selain menjadi dalang, ia juga pernah membintangi sendratari wayang orang Gathutkaca Lair pada usia 8 tahun.
Menapaki Jalan sebagai Putra Mahkota
Setelah dinilai cukup matang, Suryo mendapat gelar pangeran dan namanya berubah menjadi GPH Purubaya, kemudian KGPH Purubaya. Penetapan Purubaya sebagai putra mahkota berlangsung dalam upacara Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 Pakubuwono XIII pada 27 Februari 2022. Penetapannya disaksikan keluarga besar Keraton, para pangeran, tokoh nasional, serta tamu dari kerajaan-kerajaan lain di Indonesia.
Sebagai putra mahkota, Purubaya sering mendampingi ayahnya dalam berbagai acara resmi, bahkan beberapa kali mewakili sang susuhunan dalam agenda nasional dan internasional. Salah satu misi pentingnya adalah mewakili ayahnya dalam welcome dinner World Peace Forum ke-8 di Sasana Handrawina, 16 November 2022.
Kontroversi dan Sorotan Publik
Perjalanan Gusti Purbaya menuju takhta tidak lepas dari kontroversi. Pada 9 Agustus 2023, ia tersangkut kasus kecelakaan di kawasan Gladag, Surakarta. Meski sempat ramai dianggap tabrak lari, kasus tersebut berakhir damai setelah pihak keraton bertanggung jawab dan korban mencabut laporan.
Pada 2025, Gusti Purbaya kembali menjadi perbincangan setelah unggahan kritiknya terhadap pemerintah viral di media sosial. Beberapa kalimat satir seperti “Nyesel gabung Republik” memicu perdebatan publik. Pihak Keraton kemudian menjelaskan bahwa unggahan tersebut merupakan kritik terhadap kondisi nasional dan penundaan status Daerah Istimewa Surakarta.
Pendidikan dan Kiprah Akademik
Di balik statusnya sebagai bangsawan, PB XIV memiliki latar pendidikan modern. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Muhammadiyah 1 Surakarta, kemudian melanjutkan SMP dan SMA di Semesta Bilingual Boarding School Semarang.
Untuk pendidikan tinggi, Gusti Purbaya meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Diponegoro (2020–2024). Pada 2025, ia melanjutkan pendidikan S2 Ilmu Politik dan Pemerintahan di Universitas Gadjah Mada.
Babak Baru Keraton Surakarta
Dengan jumenengnya PB XIV Gusti Purbaya, Keraton Surakarta memasuki era baru. Ia membawa kombinasi tradisi dan modernitas, akar budaya Jawa yang kuat, serta pemikiran muda yang kritis.
Tantangan di depannya besar, mulai dari pelestarian budaya hingga relasi Keraton dan negara. Namun pelantikannya menjadi harapan baru bagi masa depan Kesunanan Surakarta. (nsp)
Load more