Mengerikan, Masih Terdapat Bom yang Belum Meledak di SMAN 72 Jakarta Utara, Ini Penjelasan Polda Metro Jaya
- Rika Pangesti/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com – Polda Metro Jaya mengungkap peristiwa ledakan SMAN 72 Jakarta Utara, Kelapa Gading yang mengakibatkan puluhan korban luka dan menjadi sorotan hangat publik.
Naasnya, aksi teror ledakan SMAN 72 Jakarta Utara itu dilakukan oleh seroang siswa berinisial F.
Polisi mendapati tujuh bom rakitan aktif yang dibawa F saat melakukan aki nekat peledakan di SMAN 72 Jakarta Utara.
Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto menjelaskan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan ledakan terjadi di dua titik, yakni area masjid sekolah serta bank sampah.
{{imageId:379390}}
“TKP masjid sekolah ditemukan dua bekas ledakan bom rakitan beserta sejumlah barang bukti seperti serpihan plastik, dua crater atau kawah ledak yang kami temukan, paku, potongan tas, serta komponen elektronik seperti switching rocker," ujar Henik dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Henik menuturkan bom di dalam masjid diduga diledakkan menggunakan pengendali jarak jauh atau remot.
Dugaan itu diperkuat dari temuan perangkat elektronik dan rekaman CCTV yang memperlihatkan pelaku membawa benda mirip remot.
“Dapat disimpulkan di TKP pertama, bom dikendalikan dengan remot dan ledakan menimbulkan efek overpressure serta pecahan paku yang menyebabkan banyak korban luka,” kata dia.
Henik menuturkan, lokasi bom selanjutnya, yakni di area taman baca dan bank sampah sekolah. Di taman baca, polisi menemukan satu bom dalam kemasan kaleng minuman bersoda dengan sumbu bakar sebagai pemicu.
{{imageId:379235}}
Sementara di area bank sampah, ditemukan empat bom rakitan lain. Dua diantaranya meledak tidak sempurna, sementara dua sisanya masih aktif dan berhasil diamankan tim Gegana.
“Untuk dua bom yang meledak, hanya bagian tutup casing yang hancur, sementara pipa utamanya masih utuh,” kata Henik.
Menurutnya bom-bom di area bank sampah menggunakan sumbu bakar sebagai inisiator. Diduga dua bom yang tidak meledak karena sumbunya belum sempat dipicu oleh pelaku.
Total ada tujuh bom di lokasi. Dua di masjid dan lima di area taman baca serta bank sampah. Dari jumlah itu, empat meledak dan tiga berhasil diamankan dalam kondisi aktif.
Load more