Ledakan SMAN 72 Jakarta Bukan Kebetulan? Eks Kepala Densus 88 Ungkap Kalau Pelaku Sebenarnya…
- Istimewa
Namun, Marthinus Hukom tidak melihat paham tersebut pada anak yang berhadapan dengan hukum ini.
- Aldi Herlanda/tvOnenews.com
“Bukan berarti dia menganut ideologi itu. Kita harus baca secara keseluruhan dokumen yang ditemukan,” ujarnya.
“Maka, dapat mengambil suatu potret bahwa orang ini ada masalah dengan psikologi,” sambungnya.
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini mengatakan bahwa anak yang berhadapan dengan hukum ini harus didampingi dengan melihat aspek psikologi, relasi sosial, serta komunikasi yang mempengaruhinya.
“Bisa dilihat dari potretnya bukan teroris, namun yang harus diselesaikan berdasarkan aspek psikologinya, relasi sosial, serta komunikasi yang terdistorsi akibat dari berbagai aspek,” tegas Marthinus.
“Seperti bullying, sering menonton film-film kekerasan, termasuk relasinya dengan teman-teman lainnya. Kita harus selesaikan itu semua,” tandasnya.
(kmr)
Load more