Ledakan SMAN 72 Jakarta Bukan Kebetulan? Eks Kepala Densus 88 Ungkap Kalau Pelaku Sebenarnya…
- Istimewa
tvOnenews.com - Pihak kepolisian masih menyelidiki insiden ledakan SMAN 72 Jakarta yang terjadi pada Jumat (7/11/2025).
Setidaknya dari insiden ini, puluhan siswa menjadi korban luka-luka. Ledakan terjadi di masjid yang berada di area SMAN 72 Jakarta ditengah siswa melaksanakan shalat Jumat.
Ledakan yang terdengar sebanyak tiga kali ini membuat siswa panik berhamburan keluar masjid untuk menyelamatkan diri.
Pelaku diduga merupakan siswa aktif dari sekolah tersebut yang dikabarkan kerap mengalami perundungan atau bullying.
Dalam insiden tersebut, ditemukan dua buah replika senjata yang diduga dibawa oleh pelaku.
Salah satunya bertuliskan tiga nama teroris dunia, yaitu Brenton Tarrant, Alexandre Bissonnette, dan luca Traini pada badan senjata.
Selain ketiga nama teroris tersebut, juga adanya tulisan ‘14 Words For Agartha’ dan ‘Welcome to Hell’.
Lantas, pesan apa yang ingin disampaikan pelaku? Apakah aksi ini termasuk tindak terorisme?
Eks Kepala Densus 88 Anti Teror, Komjen Pol Marthinus Hukom berpendapat bahwa pelaku atau anak yang berhadapan dengan hukum itu bukan seorang teroris.
Bahkan terduga pelaku tidak mengidolakan ketiga nama teroris dunia tersebut.
- Tim tvOne - Apa Kabar Indonesia Malam
Akan tetapi, Marthinus menyoroti ketiga nama tersebut menjadi objek yang bisa menstimulus pikiran pelaku.
“Sebenarnya dia tidak mengidolakan orang ini. Tapi kalau saya ingin memotret dengan ‘The Philosophy of Action, dia mencoba mencari satu objek yang akan menstimulus pikiran dia,” ungkap Komjen Pol, Marthinus Hukom pada program Apa Kabar Indonesia Malam, tvOne, Sabtu (8/11/2025).
“Kemudian menambah kognitif dia dengan berbagai macam peristiwa untuk menambah keberanian dia,” lanjutnya.
Saat pelaku merasa siap dalam segi psikis dan kognitif maka akan melakukan tindakan tersebut.
Lantas, adakah hubungannya dengan ketiga nama yang berada pada senjata tersebut?
Pada badan replika senjata yang ditemukan di lokasi kejadian, diduga milik pelaku. Tertulis nama Brenton Tarrant.
Sebagai informasi, Brenton Tarrant merupakan pelaku penembakan dua masjid di Selandia Baru, pada 15 Maret 2019.
Ia juga menganut paham White Skin Supremacy, yang menganggap orang selain kulit putih merupakan sebuah ancaman.
Load more