Rencana Gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto Telah Lalui Prosedural
- Dok. Dutch National Archives via commons.wikimedia.com/Evers, Joost/Anefo
Jakarta, tvOnenews.com - Rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto oleh pemerintah masih menuai sorotan.
Kendati demikian, rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional dipastikan sudah melalui mekanisme prosedural dan ketentuan yang berlaku.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Presiden sekaligus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi.
Prasetyo Hadi mengimbau masyarakat agar menyikapi secara arif dan bijaksana polemik terkait rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.
Seluruh proses penetapan gelar dipastikan telah melalui prosedur dan mekanisme resmi sesuai ketentuan.
”Mengenai gelar pahlawan itu, tentunya, kan, melalui semua prosedur, ya. Bahwa ada pro-kontra, bahwa ada yang mungkin setuju, mungkin tidak, itu bagian dari aspirasi,” ujar Prasetyo dikutip Sabtu (8/11/2025).
Prasetyo menuturkan perbedaan pendapat merupakan bagian dari dinamika demokrasi.
Namun, ia mengajak publik untuk melihat sisi positif dari para pemimpin bangsa, termasuk jasa-jasa yang telah mereka berikan selama masa pengabdiannya.
Hal senada disampaikan juga oleh Menteri Kebudayaan (Menbu), Fadli Zon mengatakan Soeharto telah memenuhi seluruh persyaratan untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional yang bakal diumumkan pada Hari Pahlawan Nasional pada 10 November 2025.
"Tentu dari kami, dari tim GTK ini, telah melakukan juga kajian, penelitian, rapat ya, sidang terkait hal ini. Jadi telah diseleksi tentu berdasarkan, kalau semuanya memenuhi syarat ya, jadi tidak ada yang tidak memenuhi syarat. Semua yang telah disampaikan ini memenuhi syarat," katanya.
Ia menjelaskan, proses penilaian tidak hanya dilakukan oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Kementerian (GTK).
Namun, kata Fadli Zon, tetapi juga melibatkan berbagai lapisan, mulai dari pemerintah kabupaten dan kota, pemerintah provinsi, hingga Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
"Jadi memenuhi syarat dari bawah, dari beberapa layer itu sudah memenuhi syarat, enggak ada masalah, dan itu datangnya dari masyarakat juga," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa salah satu alasan kuat dalam pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto adalah perannya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949.
Fadli menyebut peristiwa itu sebagai salah satu tonggak penting dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia.
Load more