Era Baru Energi Bersih: Mobil Listrik Mulai Kurangi Ketergantungan Dunia pada Minyak
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com – Revolusi kendaraan listrik (electric vehicles/EV) mulai mengguncang industri energi global. Laporan terbaru Wood Mackenzie mengungkapkan, penetrasi mobil listrik yang semakin pesat kini menjadi faktor utama penurunan permintaan minyak dunia dalam dua dekade ke depan.
Dalam forum Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2025, Rabu (5/11), Vice Chairman Asia Pasifik Wood Mackenzie, Joshua Ngu, mengatakan tren elektrifikasi transportasi tidak bisa dibendung dan akan membawa dampak besar pada peta energi dunia.
“Kami memperkirakan penetrasi kendaraan listrik akan terus meningkat hingga rata-rata mencapai 50 persen secara global pada tahun 2050,” kata Ngu. “Kondisi ini akan memangkas permintaan minyak dunia sekitar 23 juta barel per hari dibandingkan skenario tanpa kehadiran kendaraan listrik.”
China Jadi Penggerak Utama
Tiongkok kini menjadi episentrum peralihan menuju kendaraan listrik. Menurut Wood Mackenzie, penjualan mobil listrik di negeri itu telah melampaui mobil bermesin konvensional (internal combustion engine/ICE) sejak akhir 2024.
“Sekitar 50–60 persen mobil di jalanan China kini sudah menggunakan tenaga listrik. Di Eropa angkanya sekitar 20 persen, sementara di Amerika Serikat baru sekitar 10 persen,” jelas Ngu.
Ia menambahkan, meski tren mobil listrik membawa harapan besar bagi pengurangan emisi, masih ada tantangan besar dalam sumber energi yang digunakan. “Selama listrik masih bergantung pada bahan bakar fosil, manfaat lingkungan dari EV belum sepenuhnya optimal,” tegasnya.
Transisi Energi Harus Seimbang
Ngu menekankan pentingnya percepatan transisi menuju energi bersih agar manfaat kendaraan listrik benar-benar terasa. “Dalam lima tahun terakhir, kapasitas pembangkit energi hijau dunia telah berlipat dua, dan tren itu harus terus dijaga,” katanya.
Menurutnya, lonjakan kendaraan listrik akan menekan permintaan minyak, khususnya di sektor transportasi darat yang saat ini menyumbang sekitar 60 persen konsumsi minyak global.
“Kenaikan EV jelas akan menggerus permintaan minyak dari sektor transportasi. Tantangannya kini adalah bagaimana negara dan perusahaan migas menyesuaikan arah bisnis mereka,” ujar Ngu.
Petrokimia Jadi Penopang Industri Migas
Meski permintaan dari sektor transportasi diprediksi turun drastis, Wood Mackenzie melihat industri petrokimia akan menjadi tulang punggung baru permintaan minyak dunia.
Load more