Menteri PPPA Soroti Fenomena Anak Terjebak Aksi Anarki: Mereka Hanya Ingin Tahu
- Ist
Jakarta, tvonenews.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menyoroti keterlibatan sejumlah anak dalam aksi demonstrasi yang berujung ricuh di beberapa daerah.
Ia menyebut sebagian besar anak-anak tersebut tidak memahami bahwa aksi yang mereka datangi bisa berubah menjadi tindakan anarki.
“Saya melihat bahwa sebetulnya anak-anak ini tidak tahu dan tidak tahu bahwa demonstrasi itu menjadi anarki. Mereka hanya ingin tahu demonstrasi itu seperti apa karena ajakan dari teman-temannya, ajakan melalui media sosial,” ujar Arifatul dalam Focus Group Discussion Sinergi Antar Lembaga bertajuk "Untuk Terlindunginya Hak-hak Anak yang Berhadapan dengan Hukum" di Jakarta Selatan, Selasa (4/11).
Arifatul menjelaskan, dari hasil kunjungan langsung ke Cirebon dan Surabaya, banyak anak yang ikut aksi karena rasa ingin tahu yang tinggi di masa pencarian jati diri. Namun, sebagian justru dijebak dengan informasi palsu.
“Ada beberapa anak di Jawa Tengah, mereka diajak dan disediakan kendaraan untuk hadir di acara konser musik dan pertandingan sepak bola. Ternyata anak-anak ini diturunkan di massa yang sedang melakukan demonstrasi,” ungkapnya.
Kondisi tersebut, lanjut Arifatul, membuat banyak orang tua syok karena anak mereka harus berhadapan dengan proses hukum. Namun, pemerintah memastikan hak-hak anak tetap dipenuhi, termasuk hak pendidikan.
“Anak-anak yang masih dalam proses hukum tetap mendapatkan hak untuk pendidikannya. Mereka tetap bersekolah secara online. Alhamdulillah ini adalah kolaborasi yang baik dengan berbagai lembaga terkait,” tegasnya.
Arifatul menegaskan, kolaborasi lintas kementerian dan lembaga menjadi kunci agar kasus serupa tidak terulang.
Ia mengapresiasi sinergi antara Kementerian PPPA, Polri, KPAI, dan lembaga pendidikan untuk memastikan perlindungan anak berjalan efektif.
“Kami berharap focus group discussion ini bisa menghasilkan hasil-hasil terbaik untuk pencegahan kepada anak-anak kita agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Kami mohon teman-teman wartawan juga membantu mensosialisasikan bahwa ini adalah kolaborasi yang sedang kami lakukan sebagaimana amanat Bapak Presiden, bahwa tidak ada satu pun kementerian lembaga yang bisa jalan dan sukses sendiri,” tandasnya. (rpi/rpi)
Load more