Fakta-Fakta Penemuan 2 Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Termasuk Keterkaitan dengan Daftar Orang Hilang saat Demo Agustus
- tvOnenews/Julio
“Emang gedung ini terbakar saat kejadian kerusuhan Agustus kemarin, dan gedung ini juga yang dijarah waktu itu,” kata Arif, pedagang warung kelontong di sektiar gedung.
“Kemarin Kamis, saya lihat ambulance dua kali bolak balik. Ada satu kantong plastik putih dan orang pakai baju biasa pas malam hari,” ujar Arif.
4. Keterkaitan dengan Orang Hilang saat Demo
Tes DNA akan dilakukan dengan mencocokkan data orang hilang yang dilaporkan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), khususnya dua demonstran bernama M. Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo yang hilang pasca-kerusuhan Agustus 2025.
CEO Malaka Project Ferry Irwandi melalui akun Instagram-nya juga sempat mengunggah screenshot WhatsApp dengan orang tua Farhan.
“Selama lebih dari 2 bulan ini kita coba menyelusuri beberapa petunjuk yang didapatkan dari berbagai pihak, kemarin kita mendapatkan kabar tentang ditemukannya kerangka jenazah di gedung yang terbakar di daerah sekitar Kwitang,” kata Ferry dalam akun Instagramnya.
“Keluarga sudah melakukan tes dan hasil tesnya diupayakan secepatnya,” sambungnya.
Ferry menuturkan, ayah dari Farhan hanya meminta doa kepada seluruh pihak terkait kondisi anaknya yang masih dinyatakan hilang hingga sekarang.
“Apapun hasilnya, permintaan ayahanda korban adalah doa dari teman-teman semua dan ucapan terima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan,” katanya.
5. Penampakan Gedung ACC
Pantauan tvOnenews di lokasi, sekeliling gedung itu hanya ditutupi seng yang cukup tinggi sebagai pengganti pagar.
Tidak ada garis polisi yang terpasang pasca ditemukannya dua kerangka manusia di dalam gedung itu.
Di tembok yang terbakar, masih terpasang kain bendera merah putih dengan kondisi sudah kotor akibat asap dan debu. Warna putihnya bahkan sudah berubah menjadi warna abu-abu.
Di sebagian tembok juga masih tertulis coretan bekas aksi unjuk rasa, seperti ‘Brimob pembunuh’, ‘ACAB 13 12’, ‘Jakartans’, dan beberapa tulisan lainnya yang menjelekkan polisi. (saa/rpi)
Load more