3 Cara Menkeu Purbaya Lunasi Utang Indonesia yang sudah Sentuh Rp9.000 Triliun
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan strategi pemerintah dalam menghadapi utang negara yang kini menembus lebih dari Rp 9.000 triliun.
Ia menegaskan langkah pengelolaan fiskal akan difokuskan pada efisiensi anggaran dan optimalisasi penerimaan negara agar rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tetap terkendali.
Diketahui hingga akhir kuartal II-2025 atau per Juni 2025, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 9.138,05 triliun, turun dibandingkan posisi Mei 2025 yang sebesar Rp 9.177,48 triliun.
1. Anggaran Belanja Tepat Sasaran
- Antara
“Strategi yang pertama adalah anggarannya dibelanjakan tepat sasaran, tepat waktu, nggak ada kebocoran, dan mengoptimalkan dampak anggaran ke perekonomian. Harapannya, dengan seperti itu, maka pertumbuhan ekonominya lebih cepat, pajaknya juga akan lebih besar. Sehingga saya bisa menekan defisit dari situ,” jelas Purbaya di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (27/10/2025).
Menurut Purbaya, kunci utama pengelolaan utang terletak pada kualitas belanja negara. Jika anggaran digunakan secara efektif untuk mendukung produktivitas sektor riil, maka penerimaan pajak otomatis meningkat, sehingga ketergantungan terhadap utang dapat dikurangi.
2. Dorong Perbaikan Tax Ratio
Purbaya juga menyoroti pentingnya pertumbuhan ekonomi dalam memperbaiki rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (tax-to-GDP ratio) yang selama ini masih tergolong rendah.
“Kalau ekonominya bisa tumbuh lebih cepat lagi ke depan, dengan perbaikan di sektor penerimaan, biaya, dan pajak, termasuk lewat sistem Coretax, kita bisa berharap ada perbaikan di tax-to-GDP ratio,” ujarnya.
- Unsplash/Mufid Majnun
Ia memproyeksikan bahwa aktivitas sektor riil yang membaik akan mendorong rasio pajak naik setengah hingga satu persen dalam beberapa bulan mendatang.
“Jika real sector jalan dengan bagus, seperti yang saya desain, beberapa bulan ke depan harusnya itu akan menaikkan tax ratio hampir setengah sampai satu persen. Itu berhubungan dengan minimal Rp 100 triliun tambahan pajak,” ungkap Purbaya.
3. Jaga Stabilitas Fiskal
Lebih lanjut, Purbaya memastikan pemerintah akan terus menjaga stabilitas fiskal dengan meminimalkan pemborosan anggaran dan memperkuat sistem pengawasan penggunaan APBN.
Langkah ini diyakini dapat menekan kebutuhan pembiayaan baru dari utang dan sekaligus memperbaiki struktur keuangan negara.
“Kalau belanjanya efisien dan penerimaannya meningkat, otomatis kebutuhan berutang juga bisa turun,” imbuhnya.
Dengan strategi tersebut, Kemenkeu berharap rasio utang terhadap PDB dapat terus menurun secara bertahap seiring dengan meningkatnya penerimaan pajak dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Load more