Pasar Burung Barito Kini Tinggal Kenangan, Kronologi Wacana Relokasi hingga Berujung Pembongkaran Paksa
- Rika Pangesti/tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Pasar Burung Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan kini tinggal kenangan. Ratusan kios pedagang untuk mencari nafkah, kini telah rata dengan tanah.
Ratusan personel gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), serta aparat keamanan lainnya dan para pegawai pemerintah kota Jakarta Selatan secara tiba-tiba mendatangi Pasar Barito dan membawa alat berat seperti excavator (beko) pada Senin pagi (27/10/2025) sekira pukul 05.30 WIB.
Tujuannya tak lain yakni membongkar paksa alias menggusur ratusan kios itu dengan alibi penertiban.
Wacana relokasi para pedagang Pasar Burung Barito sejak bulan Juli lalu, kini berakhir penggusuran paksa di penghujung Oktober.
- Rika Pangesti/tvOnenews.com
Setelah satu bulan belakangan diwarnai penolakan dan dialog buntu, ratusan lapak tempat para pedagang menggantungkan hidup, kini telah rata dengan tanah.
5 Juli 2025
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mulai mengusulkan relokasi pedagang pasar burung Barito ke kawasan Lenteng Agung.
Usulan ini diajukan demi melancarkan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggabungkan 3 taman menjadi satu, yakni Taman Langsat, Taman Ayodya, serta Taman Leuser, yang berada di area pasar tersebut, menjadi Taman Bendera Pusaka.
3 Agustus 2025
Para pedagang sudah diminta angkat kaki oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan. Padahal lokasi sementara (loksem) yang diusulkan di Lenteng Agung masih belum siap digunakan dan berupa tanah kosong.
Pedagang menyebutnya sebagai 'jurang' karena berada di belakang gedung pemadam kebakaran dan dataran tanahnya lebih rendah dari pada gedung depannya.
8 Agustus 2025
Gubernur Pramono Anung dan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri mendatangi Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan untuk melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Taman Bendera Pusaka.
Para pedagang juga melakukan aksi unjuk rasa saat ada acara peletakan batu pertama oleh Gubernur Pramono. Mereka berharap ditemui oleh orang nomor 1 di Jakarta dan diajak dialog hingga membuahkan solusi terbaik. Namun ternyata hasilnya nihil, mereka tak digubris.
Load more