Angka Harapan Hidup Masyarakat Meningkat, NasDem Minta Pemerintah Percepat Jaminan Sosial untuk Lansia
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Rangkaian HUT ke-14, Partai NasDem melakukan kegiatan bakti sosial di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 dan Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, Cipayung, Jakarta Timur.
Ketua DPP Partai NasDem, Erna Sari Dewi mengatakan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia mencapai 73,9 tahun pada 2025 atau naik dari 68 tahun dua dekade lalu.
Namun peningkatan usia tidak selalu diikuti kualitas hidup terlihat dari banyak lanjut usia (lansia) yang hidup tanpa jaminan sosial memadai.
Sebagian masih bekerja demi bertahan hidup serta yang lainnya menggantungkan nasib pada keluarga atau panti sosial dengan serba keterbatasannya.
Tahun 2025, jumlah lansia Indonesia diperkirakan menembus 33 juta jiwa atau hampir 12 persen dari total penduduk.
Menurutnya angka ini menandakan Indonesia memasuki fase aging population sebuah tanda kemajuan sekaligus peringatan bahwa sistem perlindungan sosial belum siap sepenuhnya.
“Kita hidup lebih lama, tapi belum tentu lebih bahagia. Umur panjang tanpa dukungan sosial hanyalah perpanjangan sepi,” kata Erna kepada awak media, Jakarta, Minggu (26/10/2025).
Erna menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan ajang politik melainkan bentuk kepedulian sosial yang lahir dari nilai kemanusiaan.
Ia menekankan saat ini kondisi menuju Indonesia yang menua namun belum tentu siap menjadi bangsa yang matang.
“Pemerintah harus bergerak cepat membangun sistem perlindungan lansia mulai dari jaminan sosial universal, layanan kesehatan ramah usia, hingga ruang hidup yang manusiawi bagi mereka yang menua," kata Erna.
“Kita tidak sedang berbuat baik, kita sedang menunaikan utang moral bangsa kepada mereka yang telah bekerja, membayar pajak, dan membesarkan negeri ini. Jika ingin menjadi bangsa yang sejahtera, pastikan masa tua rakyatnya tidak berakhir dalam kesepian,” sambungnya.
Erna menekankan pihaknya hanya memulai dari langkah kecil dengan kegiatan menyapa, mendengar, dan memberi perhatian.
Namun dari langkah kecil itu, kata Erna, pihaknya berharap lahir kesadaran besar bahwa politik kemanusiaan harus menjadi fondasi baru negeri ini.
“Bangsa ini tidak akan benar-benar maju jika mereka yang pernah membangunnya dibiarkan menua dalam sepi,” kata Erna.
Load more