Pengakuan Mengejutkan Ayah Timothy, Mulai soal Gangguan Psikologis Hingga Anaknya Tewas
- Instagram @8_11_timothyanugerah & X @unudmenfess
Setelah itu, Lukas bercerita terkait pendidikan Timothy di mana mendiang menempuh pendidikan di sekolah internasional.
Dalam kesehariannya di sekolah, Timothy berkomunikasi dengan siswa lain dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Ternyata, kata Lukas, hal ini menyebabkan Timothy sulit berkomunikasi dengan memakai Bahasa Indonesia.
"Jadi setelah kita lihat perkembangannya, setelah kelas empat, kok dia tidak bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar yang (menggunakan) Bahasa Indonesia," jelasnya.
Kemudian, Lukas pun memindahkan Timothy ke Sekolah Nasional Plus yang memadukan kurikulum nasional dengan kurikulum internasional. Hal ini agar Timothy dapat bersosialisasi dengan masyarakat.
Dalam proses tersebut, Lukas menyebut sang anak turut didampingi psikolog untuk memantau tumbuh kembangnya.
"Dan (Timothy) dinyatakan sudah bisa bersosialisasi tanpa didampingi psikolog itu, di SMP," ujarnya.
Lukas pun membantah bahwa sang anak saat masuk menjadi mahasiswa Sosiologi FISIP Unud, masih mengidap gangguan psikologis.
Dia juga mengaku kaget bahwa dalam sejumlah pemberitaan, Timothy diduga mengakhiri hidup karena mengidap gangguan psikologis.
"Semenjak dia di Udayana ini, dia itu sudah dinyatakan tidak ada gangguan dari psikologinya. Saya juga kaget kenapa ini anak diberitakan bahwa dia bunuh diri," pungkasnya. (aag)
Load more