Harga Perak Melesat ke Rp29.152 per Gram, Diprediksi Bakal Berjaya Tahun Depan Kalahkan Emas?
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Dulu sering dijuluki “emasnya orang miskin”, kini perak (XAG) justru menjadi bintang baru di dunia investasi global. Di tengah fokus pasar pada emas, perak diam-diam membangun momentum besar berkat revolusi teknologi hijau dan perubahan kebijakan moneter global.
Saat ini, harga perak murni di Indonesia berkisar Rp 29.152,84 per gram (berdasarkan data www.ibank.co.id). Untuk logam mulia 100 gram, harganya berada di rentang Rp 5,52 juta–Rp 6 juta di marketplace seperti Tokopedia. Sementara untuk perhiasan perak murni 99,99%, harganya sekitar Rp 15.300–Rp 19.000 per gram, tergantung desain dan bahan.
Harga perak juga bervariasi tergantung kemurnian, bentuk, dan tempat pembelian. Semakin tinggi kadar kemurniannya, semakin mahal pula nilainya di pasar.
Permintaan Industri Jadi Katalis Utama
Tak seperti emas yang didorong sentimen safe haven, harga perak kini digerakkan oleh permintaan industri. Sebagai konduktor listrik terbaik di dunia, perak menjadi material vital dalam perangkat elektronik, jaringan 5G, dan pusat data kecerdasan buatan (AI).
Ledakan teknologi AI bahkan meningkatkan konsumsi perak hingga beberapa kali lipat. Selain itu, transisi energi hijau menjadi pendorong paling signifikan. Setiap panel surya dan kendaraan listrik (EV) memerlukan perak dalam jumlah besar. Kini, sektor energi terbarukan menyerap hampir 25% dari total pasokan perak tambang global setiap tahun.
Dengan target iklim dunia yang semakin ambisius, permintaan terhadap logam ini bersifat “non-negotiable”, menciptakan dasar harga (price floor) yang kuat dan sulit ditembus ke bawah.
Pasokan Terbatas, Harga Bisa Meledak
Masalahnya, pasokan perak sangat tidak elastis. Sekitar 70% perak dunia ditambang sebagai produk sampingan dari tembaga dan seng. Artinya, produksi perak tak bisa dengan mudah ditingkatkan walaupun harga naik. Inilah yang membuat pasar perak mudah bergejolak.
Ketika permintaan meningkat tajam, lonjakan harga bisa jauh lebih cepat dibanding emas—bahkan bisa bergerak 1,7 kali lebih volatil. Inilah alasan mengapa banyak analis menyebut perak sebagai “pedang bermata dua” bagi investor.
Load more