Dorong Industri Kreatif Harum di Kancah Global, Martin Hartono: Entertainment Jadi Soft Power Indonesia
- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
Dalam diskusi yang sama, CEO Visinema Angga Dwimas Sasongko turut menyampaikan pandangannya. Di hadapan para undangan yang terdiri dari para pimpinan redaksi media Tanah Air, Angga menegaskan bahwa hiburan memiliki peran penting sebagai jembatan budaya yang mempertemukan kreativitas Indonesia dengan audiens global.
"Entertainment menjembatani budaya, menghubungkan kreativitas Indonesia dengan penonton global. Dari film dan permainan hingga musik, kisah-kisah ini mencerminkan nilai-nilai dan identitas kita," ujar produser eksekutif film animasi Jumbo tersebut.
Sementara itu, Chief Data Officer Lokadata.id Suwandi Ahmad menilai meningkatnya konsumsi konten digital di kalangan anak muda menjadi katalis utama pertumbuhan industri hiburan nasional.
Berdasarkan data teranyar yang dihimpun oleh Lokadata, sebanyak 95 persen anak muda Indonesia mendengarkan musik, 92 persen bermain gim di perangkat seluler, dan 89 persen menonton video melalui layanan over-the-top (OTT) setiap minggu.
“Hampir seluruh aktivitas hiburan generasi muda kini terpusat pada perangkat seluler. Musik, gim, dan video menjadi bagian dari keseharian mereka yang diakses secara digital,” jelas Suwandi.
Acara GDP Power Lunch bertema “Membangun Percakapan Global Lewat Entertainment” ini menjadi ruang kolaborasi lintas sektor antara pelaku industri digital, kreatif, dan media.
Forum ini juga menegaskan keyakinan bahwa ekosistem hiburan Indonesia memiliki kapasitas besar untuk menyuarakan nilai-nilai budaya lokal di tingkat global sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting dalam ekonomi kreatif dunia.
Melalui semangat kolaborasi, digitalisasi, dan kepercayaan diri, industri hiburan atau entertainment Indonesia sebenarnya punya peluang sangat besar menjadi kekuatan lunak atau soft power baru yang sangat efektif untuk mencuri perhatian di panggung internasional. (rpi)
Load more