Wujudkan Wisata Aman dan Nyaman: Program 'Lapor Aman Kota Tua' Resmi Disosialisasikan Pada Masyarakat
- istimewa
Setiap laporan yang masuk akan diterima oleh pusat komando (command center) yang siaga selama jam operasional kawasan. Tim patroli terdekat akan segera dikerahkan untuk melakukan verifikasi dan penanganan di lokasi. Pelapor juga dapat menerima notifikasi tindak lanjut atas laporan yang telah dikirimkan.
Ajak Masyarakat untuk Berperan Aktif
Selama periode sosialisasi, tim akan berkeliling membagikan brosur, memasang poster informasi, dan memberikan edukasi langsung kepada pengunjung dan pelaku usaha mengenai cara menggunakan platform "Lapor Aman Kota Tua".
"Kami mengajak seluruh pengunjung, komunitas, pedagang, dan warga untuk tidak ragu melapor. Jika Anda melihat sampah yang menumpuk, lampu taman yang padam, atau aktivitas mencurigakan, segera gunakan kanal 'Lapor Aman Kota Tua'. Bersama, kita wujudkan Kawasan Kota Tua yang berkelas dunia, aman, dan membanggakan," tutup AKBP Rusmiati Wahyu Lestari.
Program "Lapor Aman Kota Tua" diharapkan dapat menjadi solusi konkret untuk penanganan masalah yang lebih responsif, sekaligus membangun budaya peduli lingkungan dan keamanan di kalangan masyarakat.
Respons Positif dari Wisatawan
Program yang baru disosialisasikan ini pun mendapat sambutan hangat dari para pengunjung. Salah satunya adalah Riska, salah seorang wisatawan asal Bandung yang sedang berkunjung bersama keluarganya.
"Sebagai wisatawan, keamanan dan kenyamanan itu nomor satu. Dulu kalau melihat ada yang kurang pas, misalnya sampah berserakan atau ada yang mengganggu wisatawan lain, kami bingung harus lapor ke siapa," ungkap Riska.
"Dengan adanya program 'Lapor Aman' lewat WhatsApp ini, rasanya praktis sekali. Cukup foto dan kirim, kami merasa lebih tenang dan ikut punya andil menjaga tempat ini. Inisiatifnya bagus," sambung Riska.
Testimoni yang ada ini menguatkan tujuan program untuk tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga rasa memiliki di antara para pengunjung.
"Harapan kami, program ini tidak hanya berhenti sebagai proyek, tetapi menjadi sebuah sistem berkelanjutan yang diadopsi dan dirasakan manfaatnya oleh semua pihak. Keberhasilan SIGRAVINAS diukur dari seberapa besar partisipasi publik dan seberapa cepat kami meresponsnya," sambung AKBP Rusmiati Wahyu Lestari. (aag)
Load more