Ekspor Tekstil dan Alas Kaki Naik, APINDO Nilai Kebijakan Pemerintah Tepat Sasaran
- Unsplash
Jakarta, tvOnenews.com - Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) alas kaki nasional menunjukkan performa impresif di tahun 2025 setelah sempat terpukul akibat tekanan pasar global dan persaingan ketat produk impor dalam dua tahun terakhir. Optimisme kini mulai kembali menyelimuti pelaku usaha seiring meningkatnya ekspor dan kapasitas produksi di sektor padat karya ini.
Data terbaru mencatat, sepanjang Januari–Agustus 2025 nilai ekspor alas kaki Indonesia mencapai USD 5,16 miliar, tumbuh signifikan 11,89% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (USD 4,61 miliar). Lonjakan ini menjadikan alas kaki sebagai salah satu subsektor manufaktur dengan kinerja ekspor terbaik tahun ini.
Selain ekspor yang meningkat, tingkat utilisasi industri alas kaki juga berada di level tinggi. Pada semester I 2025, utilisasi pabrik tercatat mencapai 80,21%, menandakan mesin produksi kembali berputar kencang setelah periode stagnasi di tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Anne Patricia Sutanto, menilai tren tersebut sebagai bukti pulihnya kepercayaan diri pelaku industri.
“Tren positif ini menunjukkan bahwa industri TPT dan alas kaki Indonesia kembali kompetitif. Para pelaku usaha mulai berani meningkatkan produksi karena pasar ekspor mulai pulih dan kebijakan pemerintah semakin mendukung,” ujar Anne di Jakarta.
Anne menambahkan, peningkatan ekspor dan kapasitas produksi turut berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang mulai tumbuh dalam beberapa bulan terakhir. Ia juga menekankan pentingnya investasi baru di sektor hulu untuk menjamin ketersediaan bahan baku lokal.
APINDO menilai kebijakan pemerintah saat ini sudah berjalan di jalur yang tepat karena mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan bahan baku untuk ekspor dan perlindungan produk dalam negeri dari tekanan impor yang berlebihan.
“APINDO melihat kebijakan ini cukup tepat sasaran. Industri tetap memiliki akses bahan baku untuk memenuhi permintaan ekspor, tetapi pada saat yang sama produk dalam negeri juga terlindungi dari tekanan impor berlebihan,” jelasnya.
Anne juga menegaskan bahwa keberhasilan menjaga stabilitas industri alas kaki tak hanya berdampak pada ekspor, tapi juga memperkuat keberlanjutan investasi dan penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur.
Load more