45 Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Meninggal Dunia, Psikiater Ingatkan 5 Fase ini akan Dirasakan Keluarga Korban
- Istimewa
Sehingga seseorang akan mengandai-ngandai seakan mencoba tidak pernah terjadi.
“Coba seandainya anak saya hari itu nggak masuk ya. Coba seandainya saya membawa anak saya itu kemana. Artinya, seseorang akan mencoba seandainya-seandainya,” kata dr Danardi.
Namun, fase ini masih menjadi fase dimana sesuatu yang dipikirkan itu tidak nyata.
{{imageId:371726}}
Setelah menyadari bahwa fase tawar-menawar ini tidak berhasil, kemudian akan memasuki tahapan berikutnya yang mulai bisa menerima namun diikuti dengan depresi.
Akan timbul perasaan hampa, kesepian serta kurangnya motivasi. Seseorang bisa saja menarik diri dari lingkungan sosial dan merasa sangat bersedih.
Tahap ini juga bisa menjadi waktu untuk merefleksikan diri setelah kehilangan.
“Anak saya mengalami bencana disitu. Anak saya tertindih disitu, mungkin anak saya juga bisa meninggal,” jelas Psikiater ini.
“Itu sudah mulai masuk di fase depresi. Mulai sedih, mulai menangis, mulai tidak bertenaga,” sambungnya.
Kalau sudah bisa mencoba berdamai lagi, maka sudah berada dalam fase acceptance atau menerima keadaan.
Bukan berarti tidak merasakan sakit, namun dalam fase ini seseorang sudah tidak lagi melawan realita dan cenderung bisa menerimanya.
“Oh mungkin ini memang harus takdir saya. Mungkin ini memang harus saya hadapi. Ada sesuatu yang sedang diuji kepada saya,” tuturnya.
Menurut dr Danardi, seseorang memang akan membutuhkan waktu untuk melalui kelima fase tersebut.
Waktu adaptasi yang akan dilalui setiap orang berbeda-beda. Hal ini bisa tergantung pada daya tahan seseorang atau mekanisme koping.
Dimana seseorang akan melakukan sesuatu untuk mengatasi tekanan dan tuntutan stress yang mengancam.
Perilaku ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif akibat stres, menjaga keseimbangan emosional dan beradaptasi dengan perubahan.
“Adaptasi seseorang itu bisa saja melewati fase 1, 2, 3 kembali ke 2 lagi. Atau fase 2, 3, 4, kembali ke 3 lagi,” pungkasnya.
Oleh karena itu harus ada pendampingan kepada orang tersebut. Serta pendamping harus paham seseorang itu sedang berada di tahap apa agar dapat memberikan konseling yang tepat.
(kmr)
Load more