Doa Bersama Jelang HUT ke-80 TNI, Ustaz Adi Hidayat Minta Pimpinan Jangan Sampai Ada Prajurit Kelaparan-Tidak Sejahtera
- tvOne news.com/Adinda Ratna Safira
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidyat menyampaikan pesan kepada pimpinan TNI jangan sampai ada prajurit yang kelaparan hingga tidak sejahtera. Hal ini disampaikan saat tausiyah dalam rangka doa bersama jelang HUT ke-80 TNI Tahun 2025, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/10/2025).
Awalnya Ustaz Adi Hidayat menyebutkan bahwa secara analitis dan teoritis, bangsa bisa kuat apabila pilar kebangsaan kuat. Salah satunya yakni mengenai ekonomi.
Disebutkan bahwa jangan sampai ada rakyat yang kelaparan. Hal ini dikarenakan lapar dapat berpotensi melahirkan dorongan untuk berbuat sesuatu yang menyimpang.
“Yang pertama pilar ekonomi adalah di sejahtera. Jangan sampai ada rakyat yang lapar, rakyat saja tidak boleh lapar karena lapar berpotensi melahirkan dorongan-dorongan untuk berbuat sesuatu yang menyimpang,” kata Adi Hidayat.
“Ksdang-kadang kefakiran itu, lapar itu mendorong seseorang untuk bertindak menyimpan dan kriminal,” sambungnya.
Kemudian Adi Hidayat mengungkapkan bahwa jika rakyat saja harus sejahtera, maka prajurit TNI juga harus sejahtera.
Maka dari itu Adi Hidayat memohon kepada para pimpinan TNI, jangan sampai ada prajurit yang lapar dan tidak sejahtera.
“Bila rakyat saja harus sejahtera, maka yang mengenakan seragam (TNI) untuk menjaga bangsa ini, prajurit-prajurit kita, mohon izin para pimpinan, jangan biarkan ada yang lapar, jangan biarkan ada prajurit yang tidak sejahtera, jangan biarkan ada prajurit yang kesulitan,” tegas Adi Hidayat.
“Karena salah satu bagian dari prajurit yang memiliki kesulitan dan tidak sejahtera, maka dampak semangat untuk menjaga keamanan pun pasti akan berkurang,” lanjutnya.
Untuk diketahui, Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto menggelar doa bersama dalam rangka HUT ke-80 TNI Tahun 2025, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/10/2025).
Jenderal TNI Bintang Empat ini mengatakan bahwa doa bersama ini dihadiri oleh tokoh lintas agama.
Adapun peserta yang hadir berjumlah 7.500 orang yang terdiri atas prajurit dan PNS TNI, anak yatim, Banser, Kokam, serta perwakilan pemuda dari berbagai agama, yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Load more