Wow! Yai Mim Ngaku Disuruh Pindah Malaysia oleh PM Anwar Ibrahim Setelah Diusir dari Rumahnya Gara-Gara Masalah dengan Sahara
- YouTube Curhat Bang Denny Sumargo
Jakarta, tvOnenews.com - Dosen UIN Malang nonaktif, Imam Muslimin atau Yai Mim menjadi sorotan setelah perseteruannya dengan bos rental mobil yakni Sahara.
Mulanya Yai Mim mendapatkan banyak hujatan karena Sahara menuding dirinya telah melakukan hal-hal melanggar hukum, seperti pelecehan seksual dan merusak mobil rentalnya.
Tudingan itu pertama kali di unggah di akun TikTok milik Sahara yaitu @sahara_vibesssss. Gara-gara itu, Yai Mim pun mendulang banyak kritikan keras.
- TikTok @sahara_vibesssss/@roseenjoysherlife
Statusnya sebagai dosen UIN Malang pun dibawa-bawa sampai akhirnya Yai Mim mengundurkan diri dari institusi yang telah membesarkan namanya itu.
Ia bahkan sampai diusir dari rumahnya oleh warga sekitar karena disebut telah melanggar adat yang ada.
Namun, setelah mendapatkan hujatan besar dari netizen gara-gara video TikTok Sahara, kini pria paruh baya itu malah mendapatkan dukungan setelah klarifikasinya.
Berdasarkan informasi yang beredar, ternyata awal mula perseteruan dua tetangga di Malang ini karena Yai Mim menegur Sahara yang memarkirkan mobil rentalnya di jalan umum.
Jalan umum itu disebut sebagai wakaf dari Yai Mim. Namun, ketika ia merasa terganggu dan menegur Sahara, dirinya malah dituding macam-macam.
Sekarang, sang kiai sudah menunjuk kuas hukum untuk menindaklanjuti kasusnya melawan Sahara.
Bahkan, ia mengaku ditawari pindah ke Malaysia oleh Perdana Menteri Datuk Anwar Ibrahim secara langsung.
"Kemarin saya ditawari Perdana Menteri Datuk Anwar Ibrahim, 'eh Yai Mim, tinggal di sini'," katanya, menirukan perkataan dari PM Malaysia itu, dikutip dari YouTube Intens Investigasi.
- YouTube/DennySumargo
Tapi, ia mengatakan dirinya menolak tawaran tersebut karena mencintai Indonesia.
"Ngapain? Aku cinta Indonesia," kata sang kiai sambal tertawa.
Sang istri, Rosida, pun menjelaskan bahwa suaminya itu memang sering diundang ke Malaysia dalam pertemuan ulama setiap tahunnya.
"Biasanya kami disambut dari raja-raja itu, dikasih hadiah, termasuk Perdana Menteri Anwar Ibrahim," katanya lagi.
Load more